Sahroni Minta Polisi hingga BNN Tuntaskan Masalah Narkoba di Kampung Bahari

Kamis, 18 Juli 2024 – 15:49 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni. Foto/arsip: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni prihatin dengan peredaran narkoba di Jakarta, seperti di Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat dan Kampung Bahari, Jakarta Utara yang baru-baru ini digerebek polisi.

Saat penggerebekan di Kampung Bahari, polisi bahkan menemukan apotek narkoba, sajam, hingga drone yang digunakan untuk mengawasi pergerakan aparat di daerah tersebut.

BACA JUGA: Razia Narkoba di Kampung Bahari, Polisi Temukan Mesin Hitung Uang

Sahroni yang merupakan anggota DPR Dapil 2 DKI Jakarta, meliputi Jakut dan Jakbar menilai, langkah Polri untuk melakukan sterilisasi terhadap wilayah ‘kampung narkoba’ di ibu kota sudah tepat.

“Kampung narkoba ini sudah jadi seperti masalah laten di Jakarta, dan sebagai warga asli Jakarta, saya prihatin sekali," kata Sahroni melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (18/7).

BACA JUGA: Tindakan Dirlantas Polda Sulteng Kombes Dodi Darjanto Ini Dianggap Melecehkan Jurnalis

Dia mengatakan masalah narkoba di Kampung Bahari itu saja sudah ada sejak dirinya belum menjadi anggota legislatif di Senayan. Polisi juga hampir tiap tahun menggerebek kawasan pesisir Jakarta itu.

Namun, Sahroni memandang para bandar dan pengedar narkoba di kawasan itu tetap saja beroperasi lagi sehingga terkesan mereka tidak takut kepada aparat.

BACA JUGA: Arief Poyuono Kaitkan Omongan Prabowo soal Kereta Cepat dengan Utang Negara

"Malah kemarin terungkap kalau mereka beroperasi pakai cara-cara yang lebih canggih lagi. Jadi, saya kira perlu ketegasan lebih dalam menyelesaikan situasi ini. Jangan terus-terusan dibiarkan, nanti masyarakat makin khawatir dan jadi berspekulasi,” tutur Sahroni.

Selain itu, dia meminta Polda Metro Jaya mengambil langkah tegas sekaligus inklusif terhadap wilayah-wilayah ‘kampung narkoba’ tersebut. Menurutnya, selain melakukan penangkapan, polisi juga wajib membina warga yang berpotensi telah terpapar narkoba.

"Saya harap Polda Metro Jaya, BNN, dan pihak terkait lainnya, bisa bina wilayah perkampungan tersebut. Bikin program pemberdayaan agar warganya tidak bergantung hidup pada narkoba lagi," ucap Sahroni.

Upaya demikian menurutnya bisa dilakukan, misalnya dengan mengarahkan mereka menjadi pelaku UMKM, memberikan pelatihan atau kegiatan positif lainnya.

Sahroni setuju saja dengan tindakan polisi menangkap pelaku dan memusnahkan barang bukti narkoba, tetapi cara itu menurutnya belum bisa menyelesaikan masalah secara jangka panjang.

"Yang perlu kita lakukan adalah mencabut akar permasalahannya, ubah perilaku masyarakatnya, jauhi mereka dari ketergantungan terhadap narkoba. Baik secara fisik maupun ekonomi. Kalau masih ada yang berani terlibat, hukum berat," kata politikus NasDem itu.

Menurut Sahroni, masyarakat di wilayah ‘kampung narkoba’ tersebut biasanya bukan hanya ketergantungan dari aspek konsumsi narkotika saja, tetapi juga perputaran ekonomi dari penjualan barang haram itu.

"Karena sudah jadi semacam budaya buruk di sana, lingkaran setan. Terbiasa beli makan dari uang hasil narkoba. Itu yang harus kita ubah jika ingin tuntaskan masalah ini,” kata Sahroni.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler