Sahur, Sahur...Jleb! Anak Panah Menancap di Punggung

Kamis, 30 Juni 2016 – 05:53 WIB
Panah Wayer. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - MANADO – Warga Kota Manado, Sulut, masuh dihantui aksi kekerasan dengan panah wayer. Senjata murah meriah namun mematikan ini terus memakan korban. 

Setelah dua warga Maasing tertancap panah dileher dan dada saat main kartu beberapa waktu yang lalu, kini kasus nyaris serupa menimpa Sandi Husain (14), Warga Sindulang Satu, Kecamatan Tuminting.

BACA JUGA: Kisah Balita Cantik yang Tewas Saat Hendak Disodomi Paman

Siswa SMP ini tertancap panah di punggung kiri, Selasa (28/6) subuh, sekira pukul 03.00 wita, di Kelurahan Mahawu, Lingkungan III, Kecamatan Tuminting, saat teriak-teriak membangunkan warga untuk sahur.

Menurut Akbar (17), saat itu ia dan tiga rekannya dari Kelurahan Bailang, sedang membangunkan warga untuk sahur. Dalam perjalanan, mereka bertemu korban bersama tiga rekannya.

BACA JUGA: Polisi Datang, Ada yang Berhamburan, Lari...

“Kami bertemu dan bergabung membangunkan warga untuk sahur,” jelas Akbar.

Saat mereka masuk ke dalam lorong Mahawu, korban yang jalan paling belakang ikut membangunkan warga sambil teriak ‘sahur…. Sahur…. Sahur…’, tiba-tiba teriakan sahur berganti teriakan, “Doh sobasah kita” kutip Akbar menirukan teriakan korban.

BACA JUGA: Gara-gara Karambol, Kakak Tewas, Adik Kritis

Mendengar teriakan itu, saksi dan rekan korban menoleh kebelakang. Ternyata benar, anak panah dengan rumbai warna merah terbuat dari tali plastik tertancap dipunggung kiri korban.

Saat itu juga korban dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Sitty Maryam Tuminting untuk mendapat perawatan medis.  

Lanjut saksi, mereka menduga yang memanah korban adalah pengendara motor yang melarikan diri kea rah kampung cempaka. 

“Saat kejadian saya dan teman-teman melihat ada dua motor yang lari menuju arah Kampung Cempaka. Kami duga mereka pelakunya, karena saat itu di Cempaka juga sedang terjadi tawuran antar kampung (tarkam),” jelas saksi seperti diberitakan Posko Manado (Jawa Pos Group).

Hingga kemarin pihak keluarga korban belum membuat laporan resmi ke pihak yang berwajib. (PM/sam/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow! Selundupkan TKI ke Malaysia, Tekong Diupah Rp 15 Juta Perkepala


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler