jpnn.com - JAKARTA - Nadhlatul Ulama akan menggelar Muktamar 33 di Jombang, Jatim, 1 hingga 5 Agustus mendatang. Salah satu agendanya adalah pemilihan Ketum PBNU. Sang petahana, Said Aqil Siradj yang siap kembali bertarung dalam bursa pemilihan memastikan tidak akan menggunakan politik uang.
"Saya tidak punya duit," kata Said disela-sela diskusi Strategi Mewujudkan Indonesia Tanpa Pelanggaran HAM yang digagas Emrus Corner, Rabu (29/7), di Jakarta.
BACA JUGA: Layanan Publik Buruk, Seluruh Instansi Dievaluasi
"Bagaimana saya mau membayari tiket buat yang milih saya, duit saja tidak punya," ungkap Said.
Alumnus Filsafat Islam Universitas Umm Al Qura, Makkah, Saudi Arabia, ini mengaku tak ada agenda politik dalam muktamar nanti. Bahkan, jika terpilih lagi Said tak akan membawa NU ke agenda politik.
BACA JUGA: OC Minta Ditembak Mati Ketimbang Diperiksa, Begini Reaksi KPK
Dia juga membantah tudingan yang menyebut dirinya didukung partai politik tertentu di muktamar. "Kalau soal parpol, biar berimbang coba ditelusuri saja termasuk calon lain," imbuhnya.
Ulama kelahiran Cirebon 62 tahun silam itu mengatakan, selama menjabat Ketum PBNU tak pernah memanfaatkan posisinya untuk kampanye.
BACA JUGA: Polda Tetapkan Tiga Tersangka Dwelling Time
Lebih jauh ia mengatakan, situasi panas jelang muktamar sebagai hal yang biasa. "Panas biasa, tapi nanti setelah muktamar kita merujuk prinsip keharmonisan (Insaniah) NU lagi," katanya.
Di lain sisi, Said bangga karena secara kelembagaan NU berhasil membangun 24 universitas dan juga tiga rumah sakit. "Sekarang saya berhasil membangun 24 universitas dan tiga rumah sakit. Itu milik Yayasan NU semua," paparnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua Komisi IX: BPJS Tak Ada Bunga
Redaktur : Tim Redaksi