jpnn.com, JAKARTA - Ketua Forum ASN PPPK Provinsi Riau Said Syamsul Bahri mendukung guru agama honorer dalam memperjuangkan status.
Dia menegaskan pemerintah sudah selayaknya memprioritaskan guru agama dalam rekrutmen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja 2021.
BACA JUGA: Guru Agama Honorer Minta Seleksi PPPK 2021 Tanpa Tes
"Kami mendukung upaya guru agama honorer di Indonesia umumnya dan Riau khususnya untuk menjadi PPPK," ungkap Said kepada JPNN.com, Kamis (29/4).
Dia menilai permintaan guru honorer sangat wajar.
BACA JUGA: Jelang Seleksi PPPK 2021, Guru Agama Honorer Gencar Latihan Soal, Hasilnya Bikin Kaget
Sebab, tanggung jawab guru agama sangat besar dalam mendidik karakter anak bangsa yang berakhlak mulia.
Dia mengatakan pemerintah harus memberikan formasi PPPK lebih banyak.
BACA JUGA: Pendaftaran PPPK Mei 2021, Tambahan Formasi Guru Agama Belum Jelas
Jangan hanya fokus pada guru mata pelajaran (mapel) lain.
"Guru agama jangan sampai ditinggalkan dalam perekrutan PPPK tahun ini," kata eks guru honorer K2 ini.
Said menilai formasi tambahan sebanyak 27.303 untuk guru pendidikan agama Islam dan non-Islam terlalu sedikit bila dibandingkan dengan guru mapel lainnya.
Menurut dia, kuota satu juta guru PPPK yang belum terpenuhi, sebaiknya diisi formasi guru agama.
Ketua Badan Khusus Honorer PGRI Riau Eko Wibowo mendesak supaya seleksi PPPK 2021 untuk guru agama dilaksanakan tanpa tes.
Dia meminta tesnya hanya seleksi adminsitrasi di data SiagaPendis.
Alasannya, guru agama honorer itu sudah teruji kemampuannya.
Diketahui, Kemenag mendapatkan alokasi guru PPPK 2021 sebanyak 9.465 yang dikhususkan untuk sisa honorer K2.
Kemudian ada tambahan kuota 27.303 untuk guru agama baik Islam maupun non Islam yang mengabdi di sekolah umum di bawah Kemendibud.
Sementara usulan formasi guru PPPK dari Pemda sesuai data Kemendibud hingga bulan ini masih 535 ribu. (esy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad