Sakit-Sakitan, PM PNG Mundur

Rabu, 29 Juni 2011 – 14:11 WIB

SYDNEY – Negeri tetangga Indonesia di sebelah Papua bakal berganti kepala pemerintahanSetelah cukup lama berkuasa di negerinya, Perdana Menteri (PM) Papua Nugini (PNG) Sir Michael Somare, 75, mengundurkan diri karena masalah kesehatan

BACA JUGA: Rebranding Jihad, Indonesia Dipuji

Hal itu mengakhiri era kekuasaan Somare di negeri miskin di kawasan Pasifik tersebut.

Tokoh yang telah berkecimpung di dunia politik selama hampir 50 tahun itu menjabat PM selama tiga kali
Saat PNG merdeka pada 1975, dia menjadi PM hingga 1980

BACA JUGA: Tas Jinjing Margaret Thatcher Laku Rp 345 Juta

Selanjutnya, dia terpilih lagi pada 1982-1985
Sebagai pemimpin Partai Aliansi Nasional, dia terpilih kembali dalam pemilu 2007 lalu.

Dia sebetulnya telah menjalani operasi jantung di rumah sakit Singapura awal tahun ini, tapi kondisinya belum sepenuhnya pulih

BACA JUGA: Tertangkap, Kadhafi akan Diadili

Bahkan, dia dilaporkan menderita komplikasi beberapa penyakit.

Menurut putranya, Arthur Somare, keluarga telah membuat keputusan bahwa ayahnya pensiun dari politik dan pemerintahanSikap itu diambil tanpa dikonsultasikan dengan Somare karena kondisinya terlalu sakit.

’’Karena komplikasi yang dideritanya, rencana dan jadwal waktu Sir Michael kembali ke Papua Nugini terus tertunda,’’ tutur Arthur, yang juga anggota parlemen PNG itu, dalam pernyataan tertulis kepada Agence France-Presse kemarin (28/6)’’Karena itu, atas nama Lady Veronica (istri Somare), saya ingin mengumumkan keinginan keluarga secara kolektif agar Sir Michael diperkenankan memulihkan kondisi dan pensiun (dari PM),’’ papar anak ketiga Somare tersebut.

Juru bicara Arthur yang tidak disebutkan namanya melanjutkan bahwa Somare kini masih berada dalam perawatan intensifKondisi kesehatannya juga tidak memungkinkan untuk bicara langsung soal pensiun.

’’Demi kepentingan yang lebih besar dan kebaikan negeri ini, keputusan itu (soal mundurnya Somare, Red) harus dilakukanKami yakin beliau pun akan melakukannya,’’ tuturnya’’Dengan keputusan itu, kami percaya PNG bisa menghadapi kepastian terkait stabilitas politik dan kepemimpin di masa depan.’

Lahir di Rabaul pada 9 April 1936, Somare kecil dibesarkan di  desa di East SepikAyahnya berprofesi sebagai polisiDia pernah menjadi guru dan penyiar radio pemerintah sebelum terjun ke politik.

Untuk sementara, wakil Somare,  Sam Abal, akan bertindak sebagai pejabat sementara (pjs) PMTetapi, nama Abal tercoreng karena skandalAnak adopsinya didakwa terlibat pembunuhan bulan ini menyusul penemuan mayat seorang pelayan dengan kondisi leher tergorok di rumah sang politikus.

Apakah Abal nantinya akan menjabat PM penuh? ’’Proses politik yang akan menentukan,’’ jawab juru bicara ArthurSaat ini, parlemen PNG sedang reses hingga Agustus nantiPemilu diperkirakan baru akan berlangsung pertengahan tahun depan(AFP/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oposisi Syiria Hadiri Politik Perdamaian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler