Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG

Minggu, 01 Desember 2024 – 21:55 WIB
Suami Sandra Dewi, Harvey Moeis (tengah) di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (14/8/2024). Foto: Antara/Aprillio Akbar/Foc/Pri

jpnn.com, JAKARTA - Saksi persidangan lanjutan dugaan korupsi timah menyebutkan Harvey Moeis sebagai salah satu pahlawan pada saat Pandemi Covid-19 dengan memberikan bantuan yang menyelamatkan banyak orang.

Hal ini diungkapkan oleh dr Rinawati Rohsiswatomo selaku Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) saat dihadirkan sebagai saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus), Kamis (28/11) lalu.

BACA JUGA: Kasus Timah Harvey Moeis, Ahli Sebut Harta Sitaan Bisa Dikembalikan, Asal...

Rinawati mengatakan bahwa pada 2020 RSCM dilarang untuk menolong pasien Covid-19. Padahal, banyak pasien yang datang ke RSCM untuk mendapatkan pertolongan.

"Berbondong-bondong rakyat datang, kalau di situ ada kanker, ada TB paru, ada diabetes yang sudah sangat parah. Kemudian membutuhkan bantuan COVID dan butuh ICU," ucap Rinawati.

BACA JUGA: Cerita Saksi di Sidang Kasus Korupsi Timah, Mengaku Pernah Ditolong Harvey Moeis

Namun, pada saat membutuhkan bantuan, Rinawati mencoba menghubungi beberapa rekannya yang diharapkan bisa membantu untuk membangun ruangan ICU.

"Pada saat itu yang mau memberikan donasi itu tidak banyak, dan kalau mau, maunya alat, karena alat itu bisa dipajang. Heboh kasih ventilator, kasih obat, kasih segala macam, tapi saya butuh bukan itu," kata dia.

BACA JUGA: Sidang Kasus Korupsi Timah, Harvey Moeis Bicara Soal Uang 1,5 Juta Dolar

Di RSCM, kata Rinawati, terdapat area kosong yang cukup untuk dijadikan ruangan ICU berkapasitas 100 kasur.

"Kemudian saya coba menghubungi beberapa orang-orang yang saya pikir punya uang, saya tidak teringat pada Harvey, kemudian saya minta bantuan juga pada keluarga mantan Presiden dan sebagainya," ujarnya.

Rinawati sempat meminta bantuan kepada menteri sekretaris negara kala itu, Pratikno agar menyampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) perihal keinginan RSCM menangani pasien Covid-19.

Setelah mendapkan izin, Rinawati mencoba menghubungi Harvey untuk dapat membantu membangun ruang ICU di RSCM.

"Saya cuma bilang Harvey, ini kamu tahu bahwa ini genting, saya punya firasat, ini genting tidak bisa kita main-main, kamu bantu saya untuk merenovasi ruangan, saya punya mungkin 100 (ruangan), tapi tidak apa-apa lah 50 bed (kasur) saja dulu, saya butuh Rp 15 sampai Rp 20 miliar," jelasnya.

Kemudian, Harvey memberikan uang secara bertahap hingga mencapai Rp 15 miliar dalam kurun waktu 1 bulan.

Setelah ruangan itu sukses dibangun, lanjut Rinawati, tetiba dirinya didatangi enam orang yang mengaku dari BIN.

Menurut dia, para personel badan intelijen itu menyampaikan ucapan terima kasih atas apa yang sudah dilakukan untuk menolong pasien Covid-19.

"Saya kaget bahwa Pak Jokowi memerintahkan BIN, BIN datang saya bilang buat apa? Seumur-umur saya enggak pernah hubungan sama BIN,” tutur Rinawati.

"Kemudian dia berkata, terima kasih Ibu Profesor, ini saya sampaikan dari Bapak Ketua, itu Pak Budi (Gunawan) dan juga Pak Jokowi,” lanjutnya.

Menurut Rinawati, salah seorang anggota BIN mengungkapkan bahwa ICU yang dibangun menggunakan uang sumbangan Harvey itu sangat bernilai bagi kepentingan politik presiden.

Tanpa fasilitas tersebut, Presiden Jokowi berpotensi dijatuhkan oleh lawan politik.

Rinawati menambahkan, sampai saat ini Ruang ICU di Gedung Kiara sumbangan dari Harvey Moeis masih dipakai dan menjadi percontohan di RSCM.

"Mahal sekali ICU itu. (masih) ada dan ini menjadi percontohan,” tambah Rinawati. (mcr4/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler