jpnn.com - BENGKULU - Niat Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan untuk memakmurkan masjid dengan menggelar salat zuhur berhadiah mobil menuai kontroversi. Bahkan, ide itu dianggap syirik.
“Dalam kaidah fiqh sudah jelas bunyinya, suatu ibadah yang di dalamnya mengharapkan imbalan dunia itulah perbuatan syirik. Kerap kali amal yang kecil menjadi besar nilainya, di sisi Allah karena baik niatnya dan kerap pula amal yang besar menjadi kecil karena salah niatnya, (menurut umar ibnu Khattab),” kata salah seorang ustaz di Bengkulu, Syakirin Endar Ali mengutip sebuah hadist untuk menanggapi program salat zuhur berhadiah.
BACA JUGA: Wali Kota Bengkulu Gelar Salat Zuhur Berhadiah Mobil
Syakirin menambahkan, program salat berjamaah dengan hadiah itu hampir sama dengan yang dilakukan di daerah Jawa Timur beberapa tahun silam. Namun, hadiah yang ditawarkan berupa sejumlah hewan ernak, mulai dari sapi, kambing dan domba.
Akhirnya seiring waktu program itu berjalan, daerah tersebut mendapatkan bencana yang besar. Sebab, ibadah harus dilakukan dengan niat tulus.
BACA JUGA: Kopi Tak Ada, DPRD Enggan Rapat Paripurna
"Jika warga sudah diberikan iming-iming salat berjamaah dapat hadiah, maka niatnya justru bukan karena Allah, tapi akan beralih dengan niat untuk mendapatkan hadiah berupa mobil ataupun berangkat haji itu,” jelas Syakirin. (new/jpnn)
BACA JUGA: Kerukunan Jadi Modal KarSa untuk Periode Kedua
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rano Karno Ingin Jabatan Sekprov Banten Dilelang
Redaktur : Tim Redaksi