Saldo di Rekening Sejumlah Nasabah BCA Berkurang, Diduga Korban Skimming

Jumat, 12 April 2019 – 05:45 WIB
Nasabah BCA diduga menjadi korban skimming ATM. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, TARAKAN - Kasus pembobolan rekening nasabah BCA diduga modus skimming ATM terjadi di Tarakan. Sejumlah nasabah BCA Tarakan mengaku kehilangan uang di rekening mereka.

Agus Kurniawan, salah satu nasabah BCA Tarakan yang mengaku mengalaminya. Hilangnya uang tabungan di nomor rekening BCA-nya, baru disadarinya setelah mengecek langsung saldo melalui anjungan tunai mandiri (ATM) BCA, Selasa (9/4). Begitu kagetnya Agus ketika melihat saldo di rekeningnya terkuras, hanya tersisa ratusan ribu saja.

BACA JUGA: Berkas Lengkap, Kerabat Jauh Prabowo Segera Jalani Sidang

“Saya cek, tinggal Rp 172 ribu,” beber Agus saat dikonfirmasi Rakyat Kaltara (Jawa Pos Group).

Padahal, Agus mengaku pada Senin (8/4), ia sempat melakukan penarikan tunai sebesar Rp 200 ribu, dan menyisakan saldo sebesar Rp 1,4 juta.

BACA JUGA: Terungkap Cara Kerja Pembobolan ATM Modus Tercanggih, Waspadalah!

Namun Agus belum sempat melaporkan hal tersebut ke BCA Tarakan, karena harus kembali bekerja hingga pukul 16.00 Wita. “Saya enggak tahu ini bagaimana, yang pastinya saya merasa dirugikan.

BACA JUGA: Justice for Audrey: Detik – detik Rambut Siswi SMP itu Ditarik, Lantas…

BACA JUGA: Kerabat Jauh Prabowo Ditahan, Anggota TKN Minta Polisi Lakukan Langkah Ini

Saya enggak tahu apa-apa. ATM sama saya, tiba-tiba uangnya sudah hilang. Saya merasa dirugikan. Keamanannya, ya BCA harus bertanggung jawab,” sesalnya.

Nasabah BCA Tarakan lainnya, Lisa, juga mengaku kehilangan uang di tabungannya. Ia mengetahuinya setelah mengecek melalui m-banking di handphonenya.

“Saya lewat mobile, online. Saya cek saldo saya, tahunya kok berkurang. Saya enggak merasa ngambil,” beber Lisa, Selasa (9/4).

Tidak tanggung-tanggung, saldonya berkurang hingga Rp 9,3 juta. Lisa bisa mengetahui adanya transaksi penarikan uang melalui saldonya, saat mengecek aktivitas transaksi melalui m-banking, dia mengetahui ada oknum yang menguras rekeningnya dengan beberapa kali melakukan transaksi via ATM, hanya dalam waktu singkat.

“Kebetulan bersamaan dengan saya ngecek, orangnya tuh ke ATM. Jadi itulah saya sampai keringat dingin, kaget, enggak tahu apa yang harus dilakukan,” ungkapnya.

Kejadian itu dialami Lisa pada Senin malam (8/4), sekira pukul 19.30 Wita. Ia menduga pelaku kemungkinan berada di luar Tarakan. Hal tersebut diketahuinya berdasarkan keterangan mutasi penarikan yang masuk di handphonnya.

“Dia tariknya dari Mandiri Padjadjaran, daerah Jawa Barat,” bebernya.

Lisa mengaku sempat menelepon call center BCA untuk mempertanyakan pembobolan rekening yang dialaminya. Namun, jawaban yang diterima tidak memuaskannya.

Tak mau kehilangan uang lebih banyak, Lisa langsung bergegas ke ATM BCA di Jalan Yos Sudarso untuk menarik seluruh saldonya. Namun, karena transaksi penarikan sudah melebihi batas maksimum, Lisa pun tidak bisa menarik seluruh saldonya. Padahal, ia juga baru dikirimkan uang dari temannya.

Tak puas, Selasa pagi, Lisa langsung mengonfirmasi ke BCA Tarakan. Ternyata bukan hanya dirinya yang menjadi korban. Lisa mengaku, ada enam nasabah lainnya juga mempertanyakan masalah yang sama ke BCA Tarakan.

Lisa pun merasa terpukul dengan kejadian tersebut. Ia berharap uangnya bisa kembali karena merasa bukan kesalahannya.

“Itu sistemnya BCA yang lemah. Berarti bisa di-hacker begitu. Karena posisinya ATM-kan ada sama kita. Bagaimana kalau seandainya tidak ada batasan penarikan per hari. Umpamanya saldonya Rp 400 juta, langsung habislah malam itu juga, apa enggak bunuh diri orang itu,” timpalnya.

Kisah serupa juga dialami Nur Jannah. Gajinya Rp 2,9 juta yang masuk melalui rekening BCA, lenyap seketika.

“Kan gajian, gajinya ditransfer ke BCA. Pas cek tadi pagi (kemarin, red) sudah enggak ada. Teman-teman gajinya pada masuk semua, tapi istri saya enggak ada,” tutur Fadli, suami Nur Jannah, menceritakan peristiwa yang dialami istrinya.

Kasus inipun menjadi heboh pada Selasa kemarin. Bahkan, siang hingga menjelang tutup pelayanan, kantor BCA Cabang Tarakan disesaki nasabahnya dengan berbagai keperluan.

Ada yang ingin mempertanyakan kehilangan uang mereka di rekening, ada pula yang ingin mengecek saldo, baik melalui teller maupun lewat ATM. Ada juga yang mengganti PIN hingga menarik saldo mereka untuk mengantisipasi agar tidak menjadi korban selanjutnya.

Ketika coba dikonfirmasi, salah satu karyawannya BCA Cabang Tarakan mengaku bahwa pimpinannya sedang berada di luar kota. Pihaknya pun tidak bisa memberikan keterangan tanpa persetujuan pimpinan.

Namun, selang beberapa jam kemudian, awak media menerima konfirmasi tertulis dari BCA pusat. Disebutkan bahwa dalam video yang beredar melalui media sosial mengenai penarikan dana dari rekening nasabah PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kantor cabang Tarakan, disampaikan bahwa dalam kegiatan operasional perbankan, BCA senantiasa mengacu pada ketentuan hukum yang berlaku.

Apabila nasabah menduga ada indikasi kartu ATM nasabah terkena skimming, nasabah dapat menghubungi kantor cabang BCA terdekat atau Halo BCA.

Pihak BCA juga mengingatkan kepada nasabah untuk senantiasa menjaga kerahasiaan PIN, menutup keypad saat memasukkan kode PIN, mengganti PIN secara berkala, dan menggunakan PIN dengan kode yang unik sehingga sulit untuk diterka orang lain.

Kasus yang merugikan nasabah tersebut juga sudah diketahui pihak Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kaltara. BI Kaltara juga telah mengonfirmasi persoalan tersebut ke BCA Cabang Tarakan.

“Saat ini bank yang bersangkutan masih meneliti permasalahan tersebut,” ujar Kepala Perwakilan BI Kaltara Hendik Sudaryanto, melalui pesan WhatsApp kepada awak media ini.

Ia menambahkan, pihak bank akan menyampaikan perkembangan lebih lanjut. Untuk itu Hendik berpesan agar nasabah tetap tenang, karena pihak BCA akan melakukan langkah-langkah untuk memastikan keamanan uang nasabah. (mrs/udi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terungkap Cara Kerja Skimming Jaringan Bulgaria, Ada Daftar Alamat ATM yang Dibobol


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler