Salut..Demi Padamkan Karhutla, Mereka tak Lebaran di Rumah

Senin, 11 Juli 2016 – 19:24 WIB
Kebakaran hutan. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA--Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran identik dengan berkumpul bersama keluarga di kampung halaman. Tak heran jika semua berlomba-lomba menempuh risiko mudik ke daerah asal demi momen tahunan itu.

Namun, karena alasan pekerjaan, banyak yang tak bisa merayakan hari kemenangan karena jauh dari keluarga. Salah satunya adalah Tim Satgas Udara dan regu pemadam kebakaran (RPK) hutan milik salah satu perusahaan nasional ini.

BACA JUGA: Komisi V Siap Bentuk Panja Brexit

Kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Riau memaksa mereka menunda hasratnya berkumpul dengan keluarga. 

Berkat kerja keras tim RPK Asia Pulp & Paper (APP) yang saling bahu membahu memadamkan sejumlah titik api di wilayah tersebut kebakaran pun mulai mereda saat ini.

BACA JUGA: Woww! 30 Ribu PNS Gagal Cuti Pascalebaran

"Ini tanggung jawab. Makanya sebagian dari anggota kami terpaksa harus berlebaran di hutan. Mereka harus berpatroli lebih intensif mengawasi lingkungan," kata, Sujica Lusaka, General Manager (GM) Fire Management APP di Jakarta, Senin (11/7).

Ditambahkan, pihaknya juga membantu Tim Satgas Udara dengan menerjunkan heli Superpuma untuk melakukan water booming di sejumlah titik api. Itu penting agar api tidak meluas ke daerah-daerah sekitarnya.

BACA JUGA: Ini Keputusan Akhir Mabes Polri soal Bom Bunuh Diri Solo

"Upaya ini kami lakukan agar kebakaran tak semakin meluas," ujarnya.

Apalagi  Lebaran kali ini bertepatan dengan musim kemarau yang berisiko tinggi terjadi karhutla. Sehingga hampir semua personel harus berjaga di posnya masing-masing. 

"Mereka semua standby di pos masing-masing. Ini risiko pekerjaan," tuturnya.

Seperti diketahui, Komandan satgas Udara, Marmas Henri Alfiandi pada Sabtu (9/7) di Pekanbaru, Riau menduga kebakaran yang terjadi di TNTN ada unsur kesengajaan. Karena di lokasi kejadian ditemukan beberapa gubuk yang ditinggalkan penghuninya.

"Karena tidak ada yang mengaku, maka gubuk tersebut kami bakar," kata pria yang juga Komandan Lanud Roesmin Nurjadin itu.

Tim Satgas Udara, lanjut Henri, melakukan pemadaman di dua lokasi. Pertama di Kabupaten Pelalawan di kawasan TNTN dan sekitarnya termasuk di Kabupaten Siak.

"Satgas Udara juga meminta bantuan Heli Superpuma APP yang bisa mengangkut 4000 liter air membantu pemadaman di Kabupaten Siak," tandasnya. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Alasan Mabes Polri Tutup Kasus Bom Bunuh Diri Solo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler