Sama-sama Nyeri Sendi, Ini Lho Perbedaan Rematik dan Asam Urat

Kamis, 29 April 2021 – 06:43 WIB
Ilustrasi Asam Urat. Foto Freepik.com/katemangostar

jpnn.com, JAKARTA - BANYAK yang bingung apakah nyeri sendi pada tubuh mereka merupakan rematik atau asam urat.

Menurut laman Genpi.co, meski sama-sama menyebabkan nyeri sendi, tetapi kedua penyakit ini sebenarnya berbeda.

BACA JUGA: Mandi Malam Picu Rematik, Fakta atau Mitos?

Agar tidak keliru, berikut perbedaan antara rematik dan asam urat yang perlu diketahui.

Rematik dan asam urat sama-sama merupakan jenis dari arthritis atau radang sendi.

BACA JUGA: Nyeri Sendi? Hindari 4 Makanan ini ya

Keduanya sama-sama menimbulkan gejala kekakuan, pembengkakan, nyeri sendi sehingga membuat gerak menjadi terbatas.

Namun, rematik atau rheumatoid arthritis umumnya memengaruhi lapisan sendi (sinovium).

BACA JUGA: 5 Diet Terbaik untuk Penderita Asam Urat

Peradangan dan gejala biasanya dimulai di sendi yang kecil, yaitu tangan, kemudian menyebar ke sendi lainnya.

Seperti pergelangan tangan, pergelangan kaki, lutut, siku, pinggul, dan bahu.

Gejala rematik, seperti rasa nyeri dan kekakuan sendi biasanya memburuk pada pagi hari setelah bangun tidur atau terlalu lama beristirahat.

Selain itu, nyeri sendi pada rematik umumnya simetris atau memengaruhi kedua sisi tubuh, seperti jari tangan kanan dan kiri.

Sementara penyakit asam urat atau gout biasanya memengaruhi sendi yang besar di jempol kaki.

Namun juga bisa terjadi di sendi manapun, seperti pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari.

Gejala asam urat pun biasanya sering berpindah dan jarang simetris.

Sebagai contoh, rasa nyeri bisa muncul di jempol kaki kiri lalu diikuti dengan jempol kaki kanan.

Namun serangan asam urat berikutnya mungkin saja menyerang salah satu lutut atau pergelangan tangan.

Gejala asam urat urat pun kerap kambuh pada malam hari pada saat tidur.

Kedua penyakit ini pun kerap menimbulkan demam pada penderitanya.

Namun, seseorang dengan penyakit asam urat lebih sering mengalami demam dibandingkan dengan rematik.

Meski sama-sama penyakit radang sendi, tetapi penyebab antara rematik dan asam urat berbeda.

Penyebab rematik adalah gangguan autoimun, yaitu kondisi ketika sistem imun atau kekebalan secara keliru menyerang jaringan tubuh yang sehat.

Sementara itu, penyebab asam urat adalah kelebihan kadar zat asam urat (uric acid) di dalam darah.

Kadar asam urat yang terlampau tinggi akan menumpuk dan membentuk kristal asam urat di sendi, cairan, dan jaringan di dalam tubuh hingga kemudian menimbulkan rasa nyeri pada sendi.

Penyebab rematik dan asam urat berbeda sehingga cara mencegah kedua penyakit ini pun berbeda.

Penyakit rematik umumnya sulit dicegah karena penyebab dari gangguan autoimun itu sendiri belum diketahui pasti.

Namun, risiko rheumatoid arthritis bisa diturunkan dengan berhenti merokok, berolahraga, serta menghindari paparan lingkungan dan berbagai pantangan rematik lainnya.

Sementara untuk mencegah asam urat adalah perubahan gaya hidup dengan menghindari makanan yang mengandung purin tinggi dan rutin berolahraga.(genpi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler