Sambangi Pulau Madura, Pak Luhut Beri Warning ke Tengkulak Garam

Kamis, 31 Agustus 2017 – 02:42 WIB
Luhut Binsar Panjaitan. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BANGKALAN - Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi Pulau Madura, Jawa Timur, Rabu (30/8). Lokasi pertama di Madura yang yang datangi Luhut adalah Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Kholil di Bangkalan.

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf ikut mendampingi Luhut saat mengunjungi pondok pesantren legendaris itu. Tujuan kedatangan mantan menteri koordinator politik, hukum dan keamanan (Menkopolhukam) itu ke Madura juga untuk memantau kondisi petani garam.

BACA JUGA: 75 Ribu Ton Garam Impor Datang, Harga Segera Turun

”Untuk memperbaiki masalah petani garam, kami lagi menginventarisasi bagaimana membuat petani garam ini bisa lebih untung ke depannya,” ucapnya kepada Jawa Pos Radar Madura.

Luhut menyebut Madura merupakan salah satu penyumbang produksi garam terbesar di Indonesia. Karena itu, pensiunan TNI dengan pangkat terakhir jenderal itu mengecam perilaku oknum yang mempermainkan harga garam dari petani.

BACA JUGA: Mensos Berpesan ke Mahasiswa Baru Agar Tak Takut Dianggap Jomlo

”Kami ingin ada modernisasi. Jangan sampai ada tengkulak yang mempermainkan harga garam petani. Itu merusak,” tegasnya.

Dia menambahkan, pemerintah sudah menemukan solusi bagi permasalahan petani dan garam di Indonesia, termasuk di Madura. Karena itu, dia mengharapkan sokongan dari para ulama Madura untuk memberikan edukasi kepada petani agar kompak dan mempererat nilai gotong royong.

BACA JUGA: Sowan ke Kiai Kondang Madura, Sekjen PDIP Titip Warga Banteng

”Kami sudah temukan formulanya. Nanti saya akan lihat ke lapangan. Saya juga mohon bantuan bapak-bapak kiai untuk mendidik masyarakat petani garam supaya bisa bersatu dan  bekerja dengan profesional,” ungkapnya.

Luhut menuturkan,  Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep memiliki banyak potensi sumber daya alam (SDA). Selain garam, ada pula rumput laut serta potensi minyak dan gas bumi (migas).

”Tinggal dieksplorasi. Nanti akan banyak fasilitas yang akan dibantu pemerintah. Garam ini lahannya juga luas, bisa dikelola dengan baik. Di Madura sekitar 2.000 hektare lahan garam,” paparnya.

Dia juga mengomentari banyaknya pulau di wilayah Kabupaten Sumenep. Dia memastikan ratusan pulau di Bumi Sumekar itu tetap terpantau. 

”Saya kira angkatan laut ada di sini (Madura, Red). Jadi relatif terpantau,” papar Luhut.

Sedangkan Pengasuh Ponpes Nurul Kholil Bangkalan KH Zubair Muntashor berpesan kepada Luhut untuk membantu masyarakat Madura, termasuk yang merantau di Jakarta.

”Saya minta tolong, masyarakat Madura dibantu,” pintanya.(mr/bad/luq/bas/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mikir... Sekarang Apa yang Tidak Impor?


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler