jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 75 ribu ton garam impor dari Australia sudah datang di Indonesia.
Sebanyak 22.500 ton garam yang datang pada Sabtu (26/8) telah dibongkar di Pelabuhan Belawan, Medan.
BACA JUGA: Petani Garam Minta Pemerintah Tahan Impor
Sementara itu, 52.500 ton garam impor dibongkar di sejumlah pelabuhan di Jawa.
Dengan kadar NaCl minimal 97 persen, garam impor tersebut tidak bisa langsung diedarkan menjadi garam konsumsi.
BACA JUGA: Selamat Datang 27,5 Ribu Ton Garam Impor!
Garam itu merupakan bahan baku produksi garam konsumsi oleh PT Garam.
Dari total 75 ribu ton garam impor yang masuk, PT Garam akan mengolahnya menjadi 300 ribu ton garam konsumsi.
BACA JUGA: Pemerintah Akan Impor, Petani Garam Makin Resah
Produksi dilakukan pada September hingga November mendatang.
Direktur Utama PT Garam Dolly Parlagutan Pulungan menyatakan, seluruh garam produksi akan dijual ke industri kecil dan menengah dengan harga Rp 2.500 per kilogram.
Pada tingkat akhir, harganya menjadi Rp 4 ribu per kilogram.
’’Kami berharap harga garam di pasar lebih stabil,” ujar Dolly.
Dolly memprediksi produksi garam rakyat nasional tahun ini mampu mencapai satu juta ton.
Total persediaan garam tersebut diyakini bisa mencukupi kebutuhan garam konsumsi nasional, selain garam untuk industri aneka pangan yang kebutuhannya mencapai 450 ribu ton.
Garam konsumsi yang diproduksi PT Garam akan didistribusikan ke sepuluh provinsi.
Garam impor yang tiba di Pelabuhan Tanjung Perak bakal didistribusikan ke Jatim, Jateng, dan Kalimantan Barat.
Sementara itu, garam impor yang dibongkar di Banten akan didistribusikan ke sebagian wilayah Jateng, DKI Jakarta, dan Jabar.
Stok yang tiba di Medan bakal didistribusikan ke wilayah Sumatera. (pus/c18/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garam Impor Masuk Indonesia Sebanyak 75 Ribu Ton
Redaktur & Reporter : Ragil