Sambut Nazar, Chandra Hamzah Harus Nonaktif

Jumat, 12 Agustus 2011 – 19:17 WIB

JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak untuk segera menonaktifkan Chandra M HamzahDirektur Eksekutif Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, langkah penonaktifan Chandra penting agar proses penyidikan terhadap tersangka kasus korupsi Wisma Atlet Sea Games berjalan secara fair dan tidak bias kepentingan.

"Jika masih aktif dikhawatirkan KPK tidak independen, terlibat konflik kepentingan dan para pimpinan KPK itu tidak jadi predator bagi kesaksian Nazar

BACA JUGA: Pemerintah Segera Sosialisasikan RUU BPJS ke Daerah

Apa yang dilakukan mereka sudah melanggar pasal 65 Jo pasal 36 UU KPK dengan ancaman 5 tahun penjara
Tapi ironisnya, mereka belum ditindak," ujar Neta S Pane dalam keterangan persnya, Jumat (12/8).

Selain itu, Neta juga mengingatkan publik agar terus memelototi proses hukum kasus ini

BACA JUGA: Kejagung Ngutang Buru 24 Koruptor

Jika publik lengah, katanya, bisa saja dimainkan skenario untuk mengatur perkara ini
"Sehubungan dengan telah ditangkapnya Nazaruddin, IPW mengimbau agar publik, media dan LSM proaktif memonitor perkembangannya

BACA JUGA: PHK Sepihak Masih Marak

Jangan sampai terjadi rekayasa yang melumpuhkan kesaksian Nazar," ujarnya.

Neta mengatakan, bukan mustahil telah disiapkan skenario untuk dilakonkan Nazar dengan membatasi, mengendalikan, dan mengatur yang bersangkutan, agar tidak menyentuh hal-hal yang sensitif  menyangkut petinggi Partai Demokrat maupun nama-nama lain yang sudah disebut nazar sebelumnya"Sehingga kasus Nazar yang melibatkan banyak pihak dan orang-orang penting tidak terbuka terang benderang," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi III DPR yang juga politisi Demokrat Beny K Harman akhirnya membenarkan bahwa telah terjadi pertemuan di kediaman Nazaruddin di Pejaten Barat, dan di sebuah rumah makan di Cassablanca.   

“Waktu itu 2010 saya lupa persis bulannya, saya ditelepon pak Saan MustopaKalau bisa pak Benny datang makan malam di CassablancaAda hal yang akan dibahas soal kepertaianSaat saya tiba disitu sudah ada Ade Raharja didampingi oleh pak Ronny (seorang penyidik KPK-red),” kata Benny kepada wartawan di Jakarta, Rabu (10/8).

Lalu pertemuan lain yang juga diakui Benny adalah saat dirinya diundang datang ke rumah Nazaruddin di kawasan Pejaten BaratSaat itu dia mengaku datang sekitar pukul 11 malamDan saat dia masuk kediaman, di halaman belakang rumah sudah ada Nazaruddin dan Chandra M Hamzah“Saya kaget karena saya tidak tahu  bahwa pak Chandra sudah di sanaBegitu saya sampai di sana pak Chandra dan pak Nazaruddin sedang makan buah-buahan dan minum kopi,” urainya(sam/jpnn)



BACA ARTIKEL LAINNYA... Umar Patek Akui Rakit Bom Bali 1


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler