jpnn.com, BANDUNG - Presiden Joko Widodo punya target besar dalam revitalisasi Sungai Citarum. Sungai yang terkotor di dunia itu akan disulap menjadi kawasan ekonomi kerakyatan.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengungkapkan, ada 27,1 juta jiwa penduduk yang tinggal di bantaran Sungai Citarum, Jawa Barat. Dan, ada ratusan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang berada di wilayah Jabar dan DKI Jakarta.
BACA JUGA: Kemenristekdikti Targetkan Citarum Harum dalam 7 Tahun
Sayangnya, keberadaan PTN/PTS ini belum mampu menyelesaikan masalah Sungai Citarum yang hilirnya sampai ke Jakarta.
"Di Jabar ini ada PTN hebat seperti ITB (Institut Teknologi Bandung), IPB (Institut Pertanian Bogor), dan Universitas Padjadjaran (Unpad). Harusnya PTN hebat bisa menciptakan teknologi yang bisa dipakai untuk membuat Citarum bersih," beber Menteri Nasir dalam rangkaian Hardiknas yang dipusatkan di Unpad, Kamis (3/5).
BACA JUGA: Good News, Ini Progres Program Revitalisasi Citarum
Namun, dia optimistis gebrakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Citarum Harum bisa ikut menyelesaikan masalah sungai sepanjang 297 kilometer tersebut.
"Keterlibatan teknologi yang dimiliki PTN/PTS ini akan memercepat revitalisasi Sungai Citarum," ucap Nasir.
BACA JUGA: KLHK Menangani Empat Kasus Pencemaran Sungai Citarum
Pada kesempatan sama Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, dalam proyek Sungai Citarum, sampah yang ada akan diubah menjadi sumber energi, bahan bakar, dan aspal.
"Sampah Sungai Citarum sangat banyak. Karena dengan teknologi akan diubah hingga memberikan nilai ekonomis," terang Luhut.
Dia mengungkapkan, rencananya akan digunakan berbagai teknologi untuk pengelolaan sampah Citarum. Saat ini ada 3 dari Skandinavia, Jepang dan Spanyol. Itu teknologi terbaru dan ramah lingkungan. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Sekitar Citarum Tolong Jaga Ribuan Bibit Pohon Baru
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad