BACA JUGA: Awali Greater Jakarta Lewat Angkutan KA
Hal itu membuat nelayan, yang baru saja melaut kesulitan bersandarBACA JUGA: Ribuan Polisi dan TNI Amankan Pilkada Tangsel
Warga yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan hujan untuk membuang sampah di sungai."Sampah itu jelas sangat mengganggu aktifitas nelayan
BACA JUGA: Jemaat GKI Yasmin Bogor Khawatir Terimbas Rusuh Temanggung
Sebab saat banyak sampah, nelayan terpaksa harus mematikan mesin," ujar Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) DKI Jakarta, Yan Winata, saat ditemui di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cilincing, kemarin.Senada dengannya, Saitam, Ketua Rukun Nelayan Cilincing, mengatakan, jika mesin tidak dimatikan, sangat berisiko buat para nelayanPasalnya kata dia, baling-baling kapal, bisa tersangkut sampah"Bisa-bisa terbalik kalau dipaksakanNamun kalau mesin dimatikan, harus susah payah untuk bisa masuk ke muara kali, dan menyandarkan kapalnya," bebernya kemarin.
Dia berharap kondisi tersebut mendapat perhatian pemerintahPasalnya kata dia, hal itu sedikit banyak bisa berpengaruh terhadap tangkapanSebab, jika air surut, sampah itu, ternyata menggenangi sungai, dan menyebabkan kapal susah keluar"Jadi memang harus menjadi prioritas untuk ditangani," terang Saitam.
Lebih lanjut Saitam mengatakan, saat ini kondisi nelayan untuk melaut memang banyak halanganSelain sampah, ombak juga sedang besarKarena itu dia berharap ada bantuan dari pemerintah yang tepat sasasaran"Bantuan memang selalu ada, tapi hendaknya sebelum kasih bantuan, dialog dulu dengan nelayanBiar tetap sasaranMisal yang dibutuhkan jaring, kasihnya apa," pungkasnya.
Sementara itu, Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono, yang kemarin datang ke TPI Cilincing, mengakui persoalan sampah di sungai memang sangat mengganggu nelayanPihaknya berjanji bakal berkordinasi dengan Dinas PU untuk membangun saluran air, di Kali Cakung Draine, sebelum bermuara ke laut lepas.
"Sampah-sampah dari Kali Cakung Draine, memang banyak yang lolos begitu saja ke lautIni jelas menggangu aktifitas para nelayanSaya sudah sampaikan kepada dinas terkait, untuk dibuat saringan airBiar sampahnya tidak ke sini (ke laut lepas, Red)," jelas Bambang.
Sebab kata mantan kepala Kesbang DKI itu, jika air surut, sampah-sampah tersebut, justru menumpuk di kaliHingga menyebabkan pendangkalan dan kapal sulit keluar"Kita juga minta agar dikeruk sungai ini," pungkas Bambang.
Kasie Perikanan Kecamatan Cilincing, MArifin, menambahkan, di wilayahnya sedikitnya terdapat 8.000 nelayanMereka tersebar di kelurahan Marunda, Cilincing, Kalibaru, Sukapura, Semper Barat dan Semper TimurBaik itu nelayan dari Cilincing, maupun nelayan andon atau dari wilayah lainAdapun rata-rata tangkapan para nelayan di pelelangan ikan, seperti Cilincing, ataupun Kalibaru, perhari antara 1 sampai 2 ton ikanMunculnya sampah, dikhawatirkan bisa mengganggu tangkapan.
"Persoalan sampah yang ada di kali, memang sering dikeluhkan oleh para nelayanSangat menggangu sekaliTeman-teman nelayan sudah usulkan agar dikeruk, biar memperdalam alur sungai," ujarnya(dai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lahan Kota Bekasi Tak Sebanding Pertambahan Penduduk
Redaktur : Tim Redaksi