jpnn.com, JAKARTA - Perbuatan biadab terorisme sudah menjadi bahaya laten. Teroris sudah menjadi musuh dunia dan kemanusiaan.
Penanganannya tidak bisa dilakukan dengan hal biasa. Tapi, harus dengan cara luar biasa termasuk dari sisi regulasinya.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Mayor Jenderal (Purn) Nono Sampono mengatakan, terorisme merupakan masalah bangsa yang harus diselesaikan.
BACA JUGA: DPR Setuju Lapas Khusus Napi Terorisme
“Yang terjadi saat ini sudah semakin terlihat, eskalasinya meningkat dari segi kualitas bahkan sekarang semakin canggih,” kata Nono dalam Dialog Kebangsaan Pengaruh Terorisme terhadap Pertahanan Keamanan Nasional di gedung parlemen, Jakarta, Rabu (23/5).
Nono prihatin, aksi terorisme sekarang ini sudah melibatkan ibu-ibu dan anak-anak. Menurut dia, di belahan negara lain juga melakukan aksi serupa.
“Patut semua melihat persoalan ini sebagai masalah serius yang harus diselesaikan,” jelasnya.
Nono menganalogikan persoalan terorisme dengan sederhana. Ibarat sakit sariawan, kalau hanya terus menerus mengobati di bibir ini tanpa melihat akar masalahnya penyakit itu bermunculan terus. “Jadi, harus dilihat akar masalah apa,” katanya.
Jadi, kata Nono, kalau menyelesaikan sariawan yang dilihat bukan hanya di mulut. Kalau misalnya panas dalam, maka masalahnya ada di perut yang tidak beres. Sehingga harus dibereskan.
BACA JUGA: Saran Pak Hendro bagi Generasi Milenial demi Sikat Terorisme
“Jadi akar permasalahanya harus diselesaikan. Teroris juga begitu, satu paket menyelesaikannya. Jangan payung hukum yang dibuat untuk negara tidak bisa bergerak,” ujarnya.
Dia mengatakan, payung hukum yang harus dibuat setidaknya mencakup tiga koridor. Yakni, bagaimana tindakan preventif atau pencegahan, penanggulangannya, dan rehabilitasinya.
“Kalau ini tidak dibuat, maka alat-alat negara yang ditugaskan atau yang mengemban amanat dari rakyat dan negara tidak sanggup,” kata mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) ini. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Mendefinisikan Terorisme Memang Tak Mudah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerita Mantan Perwira Polri Menginterogasi Pentolan Teroris
Redaktur : Tim Redaksi