Sandi Pengin Undang Warga Pembuat Petisi soal Tanah Abang

Jumat, 29 Desember 2017 – 19:55 WIB
Pengendara motor saat melintasi di trotoar Jalan Kebon Jati, Pasar Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (23/12). Perilaku tersebut sangat merugikan dan membahayakan para penjalan kaki. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya Sandiaga Uno soal menutup Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat mendapat perlawanan warga.

Salah satu perlawanan adalah melalui petisi Kembalikan Fungsi Jalan dan Trotoar Tanah Abang di situs Change.org.

BACA JUGA: Semoga Ekonomi DKI di Era Anies-Sandi Bisa di Atas 6 Persen

Sejauh ini, sudah 33 ribu orang yang meneken petisi tersebut. Mengenai hal itu, Sandi mengaku ingin mengundang para peneken petisi ke Balai Kota DKI Jakarta guna mencari solusi terkait penataan Tanah Abang.

"Nanti kami akan undang mereka agar mereka berikan akternatif solusinya yang seperti apa," kata Sandi di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (29/12).

BACA JUGA: Petisi Menolak Kebijakan Anies Sudah Tembus 26 Ribu Dukungan

Menurut Sandi, sejauh ini, tidak ada masalah krusial terkait penataan Tanah Abang dan penutupan Jalan Jali Baru Raya.

"TransJakarta sudah tembus 13 ribu. Berarti integrasinya jalan dan yang 400 PKL itu alhamdulillah usahanya naik. Yang 33 ribu mungkin, ya sudahlah," kata Sandi.

BACA JUGA: Anggap Semrawut Tanah Abang Wajar, Sandi Minta Polisi Sabar

Sebelumnya penutupan jalan Tanah Abang untuk memberi ruang bagi PKL terus mendapat perlawanan.

Banyak yang menganggap kebijakan terbaru Gubernur Anies Baswedan itu justru membuat Tanah Abang semakin semrawut.

Salah satu bentuk perlawanan adalah melalui petisi Kembalikan Fungsi Jalan dan Trotoar Tanah Abang di situs Change.org.

Petisi itu ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Perhubungan Indonesia Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi.

Dalam halaman petisi itu, disebutkan bahwa Pemprov DKI Jakarta telah memberikan fasilitas Blok G sebagai tempat penampungan pedagang kaki lima (PKL).

Namun, dengan sepi pengunjung dan turunnya omzet penjualan, kini para PKL kembali berjualan di tempat yang jelas bukan peruntukkannya. (tan/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konon, Anak Buah Haji Lulung Diprioritaskan untuk Tenda PKL


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler