Semoga Ekonomi DKI di Era Anies-Sandi Bisa di Atas 6 Persen

Jumat, 29 Desember 2017 – 16:56 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang memperkirakan ekonomi Jakarta berpotensi tumbuh di atas 6 persen pada 2018. Asalkan, sejumlah indikator dimanfaatkan dengan baik.

"Pada 2013 lalu itu pertumbuhan ekonomi di Jakarta mencapai 6,11 persen. Tapi memasuki 2014 turun menjadi 5,95 persen. Kemudian di 2015 hanya 5,88 persen, di 2016 menjadi 5,88 persen dan 2017 diperkirakan sekitar 5,9 persen. Jadi tidak mampu menembus enam persen," ujar Sarman di Jakata, Jumat (29//12).

BACA JUGA: Rotasi Anggota Satpol PP, Anies: Perhatikan Aturan Hukum!

Di antara sejumlah indikator yang diharapkan dapat menggenjot pertumbuhan ekonomi Jakarta adalah penyerapan APBD DKI Jakarta 2018 yang tepat waktu. Tidak seperti tahun sebelumnya, penyerapan mulai tinggi ketika memasuki Agustus ke atas. Praktis belanja APBD Januari hingga Juli sangat minim sehingga tidak mampu menggenjot sektor lainnya. 

Karena itu Sarman mengharapkan Gubernur DKI Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno bisa mendorong percepatan penyerapan APBD pada tahun depan. Sebab, APBD menjadi instrumen penting bagi perekonimian daerah.

BACA JUGA: Anies Baswedan Diserang Lagi dengan Isu Banjir

"Padahal, belanja pemerintah itu merupakan stimulan untuk dapat mendongkrak pertumbuhan sektor lain. Gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta harus dapat mengatur bagaimana penyerapan anggaran sudah bisa dimulai sejak Januari dan berlangsung sepanjang bulan sampai Desember," ucap Sarman. 

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta itu menambahkan, jika APBD yang berjumlah Rp 77 triliun dibagi 12 bulan, maka setiap bulan ada belanja dan penyerapan dana APBD sekitar Rp 6,4 triliun. Jumlah tersebut signifikan untuk mendongkrak pertumbuhan sektor-sektor yang lain.

BACA JUGA: PDIP Nilai Wajar OK Otrip Tidak Laku

Indikator kedua adalah pelaksanaan Asian Games 2018. Sarman memperkirakan pesta olahraga negara-negara Asia itu akan mampu mengenjot pertumbuhan ekonomi Jakarta.

Asian Games 2018 akan diikuti 45 negara peserta, 10 ribu atlet dan ofisial, 5.000 media, 2.500 OCA Family, 5.500 technical delegate, 20 ribu volunteers, hingga sekitar 200 ribu suporter/turis. Event itu juga akan bakal ditonton sekitar tiga juta masyarakat lokal.

Sarman juga mengharapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa segera mengadakan pelatihan dan penyuluhan kepada pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dan industri kecil menengah (IKM) Jakarta untuk dapat memproduksi berbagai suvenir yang menarik dan berkualitas untuk dijual selama Asian Games berlangsung.

"Selama 15 hari penyelenggaraan Asian Games, sektor hotel, kafe, kuliner, pusat hiburan, pusat perbelanjaan, pusat wisata dan transportasi akan mengalami peningkatan omzet yang signifikan. Demikian juga penjualan suvenir Asian Games dan khas Indonesia maupun Jakarta," katanya.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Petisi Menolak Kebijakan Anies Sudah Tembus 26 Ribu Dukungan


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler