jpnn.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya tak mau membangun ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) menggunakan dana CSR. Menurut dia, ada kepentingan komersial perusahaan di balik penggelontoran dana CSR.
"Saya nggak suka CSR. Berkedok CSR padahal itu adalah ngiklan. Kalau RPTRA itu CSR tapi gambarnya satu produk sendiri itu bukan CSR, itu mengiklan. Gitu aja," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (6/3).
BACA JUGA: Bangun RPTRA, Perusahaan Tidak Boleh Cantumkan Nama
Pembangunan RPTRA memakai dana CSR adalah program gubernur sebelumnya, Basuki T Purnama. Pria yang akrab disapa Ahok itu lebih memilih dana swasta karena lebih cepat proses pencairannya.
Sandi menerangkan, dia lebih menyukai pengembang yang menyatakan secara terang-terangan jika ingin melakukan branding.
BACA JUGA: Sori Bang Sandi, PKL Ogah Pindah dari Jalan Jatibaru
Sehingga, Pemprov DKI akan memberikan kemudahan dalam bentuk perpajakan maupun perizinan sebagai timbal balik bantuan CSR tersebut.
"Kita secara terang aja kalau mau ngiklan ya ngiklan, tapi lahannya bisa lahan mereka. Mereka bilang mau branding untuk produknya ya silakan kita beri kemudahan dari segi perpajakannya, perizinanny. Tapi ini (RPTRA) masyarakat dan kita ingin merangkul semuanya," ungkapnya.
BACA JUGA: Jalan Jatibaru Kembali ke Fungsinya, Bagaimana Nasib PKL?
Meski begitu, Sandiaga tetap mempersilakan pengembang mengajukan kepada Pemprov DKI Jakarta jika ingin membantu pembangunan RPTRA dengan program CSR.
"Silakan diajukan aja, pokoknya konsennya kita mendukung adanya ruang terbuka," pungkasnya. (ce1/eve/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sektor Perhotelan DKI Butuh 25 Ribu Tenaga Kerja
Redaktur & Reporter : Adil