Sandiaga Uno: Sinema Keliling Ruang Kreatif untuk Mempromosikan Film Daerah

Jumat, 11 Agustus 2023 – 22:29 WIB
Ilustrasi - Sinema Keliling digelar di Medan. Menparekraf Sandiaga Uno menyebut program ini merupakan ruang kreatif untuk mempromosikan film daerah. Foto: Ist.

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan Sinema Keliling merupakan bentuk ruang kreatif untuk mengapresiasi dan mempromosikan film daerah yang mengusung konsep one stop entertainment.

Sinema Keliling digelar oleh Kemenparekraf lewat program Festival Film Bulanan di berbagai daerah.

BACA JUGA: 2 Film FFB Lokus 6 Diumumkan, Sandiaga Uno Optimistis Bisa Mendunia

Terbaru, Sinema Keliling digelar di Kota Medan, setelah sukses dilaksanakan di Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Mataram dan Jambi.

Sinema Keliling di Medan bermaterikan pemutaran film-film pendek karya anak bangsa.

BACA JUGA: Sandi: Pemerintah Terus Berupaya Mendorong Sineas Lokal agar Naik Kelas

Acara dipadu dengan berbagai hiburan seperti musik, pertunjukan kesenian, stand up comedy dan lain sebagainya.

Sinema Keliling kali ini bekerja sama dengan Lake Toba Film Festival (LFTT) yang menjadi bagian dari Road to LTFF 6.0.

BACA JUGA: Festival Film Bulanan Lokus 6 Dibuka, Sandiaga Uno: Ayo Daftarkan Karya Kalian

Kegiatan dilaksanakan di J Walk-J City, Medan, selama tiga hari dari dari 28-30 Juli 2023, mengusung thema #AyoNontonFilm.

"Sinema Keliling merupakan bentuk ruang kreatif untuk mengapresiasi dan mempromosikan film daerah yang mengusung konsep one stop entertainment."

"Yaitu, menonton film sambil menikmati berbagai hiburan seperti pentas seni dan musik, dialog film, penampilan komika lokal, hingga wisata kuliner, sehingga tidak hanya pegiat film yang dilibatkan tetapi juga sektor ekraf lainnya," ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangannya.

Hari pertama Sinema Keliling dibuka Direktur Musik, Film, dan Animasi Kemenparekraf Mohammad Amin.

Acara diisi diskusi yang bertajuk 'Dialog Senja' bersama Ori Semloko dari Lake Toba Film Festival, Andi P. Hutagalung dari Komunitas Medan Film Lab, Rusti Hutapea selaku Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Toba dan Rista Natalia Sinaga selaku Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata Kabupaten Karo.

Kemudian dilanjutkan dengan menonton film dan berbagai hiburan.

Hari kedua diisi dengan dialog malam yang membahas 'Film Pendek Bisa Jadi Apa?' bersama Abdul Manaf selaku perwakilan Founder Festival Film Bulanan, Indra Agus Rahman selaku Head of Marketing FlipFlop TV, dr. Daniel Irawan selaku pengamat film dan Tedy Wahyudy Pasaribu selaku perwakilan komunitas Kofi Sumut.

Ada 15 film pendek karya anak bangsa yang ditayangkan. Film-film pendek tersebut merupakan Film Terpilih Festival Film Bulanan dan film lokal.

Di antaranya film Bagurau, Facticity, Dua Pilar Satu Atap, Ephemera, Pabaruak, Setelah Kita Menangis, Bersama Membangun Negeri, Pepadu, Asal Muasal Putri Hijau, Si Pecil - Kacamata Pande, Demi, Predestinasi, 4913, Parkir Sejajar dan Tanda.

Menurut Mohammad Amin Sinema Keliling Festival Film Bulanan menjadi trigger untuk mendukung sineas di daerah agar lebih percaya diri, berani menggali dan mengelaborasi nilai-nilai kearifan lokal yang universal.

"Saya optimistis kegiatan Sinema Keliling Festival Film Bulanan ini bisa menjadi semangat baru untuk sineas daerah dalam berkarya," katanya. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Selamat, 2 Film Terpilih Festival Film Bulanan Lokus 5 Telah Diumumkan


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler