Sanex Steel Diminta Berhenti Cemari Udara

Rabu, 21 September 2011 – 21:58 WIB

JAKARTA - Ratusan warga yang tergabung dalam lembaga swadaya masyarakat Himpunan Pemuda Banten (LSM HPB) mendemo PT Sanex Steel Indonesia yang terletak di Milenium Industrial Estate, Blok A, Jalan KH Syech Nawawi, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Dalam aksinya, warga menuntut agar mencemari udara dari asap peleburan baja PT Sanex Steel Indonesia“Kami minta PT Sanex Steel Indonesia berhenti mencemari udara,” teriak Koordinator Aksi, Wahyudin, di depan Pabrik Sanex, Rabu (21/9).

Dijelaskannya, aksi massa LSM HPB ini sudah yang kesekian kalinya karena pihak Sanex Steel tida kunjung memenuhi janjinya untuk memperbaiki keempat tungku produksi pembakaran baja.

Prihal rusaknya tungku pembakar baja dibenarkan oleh Deputi Manager International Standard Operation PT Sanex Steel Indonesia, Heri Hardiansyah

BACA JUGA: Oknum Dewan Banjar Main Poker Saat Sidang Paripurna

Menurut dia, pihak perusahaan meminta waktu 45 hari untuk memperbaiki empat tungku pembakaran baja
“Untuk ketiga kali perbaikan ini kami segera lakukan dengan menggunakan tenaga ahli berbeda

BACA JUGA: 26 Kuota Tambahan Haji Dikembalikan ke Pusat

Kami minta waktu 45 hari,” kata Heri Hardiansyah.

Sementara Ketua HPB, Tomy Suherman menilai bahwa manajemen Sanex hanya mengulang-ulang janji saja
Selama ini perusahaan pencemar lingkungan ini janji dan membuat surat pernyataan yang tidak pernah ditepati

BACA JUGA: 90 Persen Rumah Kos di Sekitar Kampus Unhalu tak Berizin

"Kami mohon Pemda Kabupaten Tangerang meninjau kembali perizinan pabrik peleburan baja yang nyata-nyata membahayakan kesehatan penduduk sekitar," tegasnya.

Untuk itu, pihaknya menuntut agar pimpinan perusahaan segera menghentikan produksi yang mengakibatkan terjadinya polusi udara dan turut bertanggung jawab untuk merehabilitasi lingkungan di sekitar perusahaan(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Parpol Disinyalir Kuasai Kuota Tambahan Haji


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler