jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Santoso merasa tidak terima dengan narasi kepolisian bahwa gas air mata bukan menjadi penyebab banyaknya korban tewas di Tragedi Kanjuruhan.
"Semua tahu bahwa kematian itu diawali dari ditembakkannya gas ajr mata ke arah penonton yang menimbulkan kepanikan," ujar Santoso melalui layanan pesan, Selasa (11/10).
BACA JUGA: Sudah Dicopot Kapolri, Irjen Nico Afinta Harus Bertanggung Jawab Atas Tragedi Kanjuruhan
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut gas air mata yang ditembakkan anggota Brimob seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, tidak mematikan.
Menurut Dedi, penjelasan itu berdasar dua keterangan ahli, yakni ahli bidang teksiologi atau racun dari Universitas Udayana dan ahli kimia dan persenjataan dari Universitas Indonesia.
BACA JUGA: Tragedi Kanjuruhan, 19 Aremania Minta Perlindungan kepada LPSK, Ada Apa?
Jenderal Dedi mengatakan berdasar penjelasan para ahli dan dokter spesialis yang menangani para korban baik yang meninggal atau luka, tidak satu pun yang menyebutkan bahwa penyebab kematian dari gas air mata.
Penyebab kematian orang dalam Tragedi Kanjuruhan akibat kekurangan oksigen yang dipicu dari berdesak-desakan dan bertumpuk-tumpukan antarsuporter.
BACA JUGA: Tragedi Kanjuruhan, IPW Soroti Tembakan Gas Air Mata Kedaluwarsa, Menohok
Santoso menyebut pernyataan Irjen Dedi tidak tepat dan memicu pro dan kontra di masyarakat yang sedang berduka atas Tragedi Kanjuruhan.
"Kurang tepat pernyataan itu," tegas legislator Fraksi Partai Demokrat itu.
Santoso meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bisa menegur Irjen Dedi yang membangun narasi gas air mata bukan menjadi penyebab Tragedi Kanjuruhan.
"Kapolri harus menegur Kadiv Humas Polri yang mengeluarkan pernyataan melukai perasaan masyarakat itu," pungkas Santoso. (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Irjen Dedi Sebut Kematian Korban Tragedi Kanjuruhan Bukan Karena Gas Air Mata
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan