jpnn.com, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti aksi pengadangan yang dilakukan sejumlah santri saat polisi hendak menangkap MSAT alias Mas Bechi di Ponpes Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur.
Komisioner KPAI Jasra Putra mengaku prihatin dengan insiden tersebut.
BACA JUGA: Kasus Mas Bechi Anak Kiai Jombang Heboh, Komnas HAM Minta Penegak Hukum Terapkan Ini
Menurut pria kelahiran Sumatra Barat itu, aksi pengadangan tentu menjadi pekerjaan rumah bagi semua pihak.
Utamanya, demi menyadarkan publik tentang perlunya pengungkapan kasus kekerasan seksual.
BACA JUGA: 3 Poin Pernyataan Ulama Terkenal soal Kasus Mas Bechi Jombang, Tolak Sikap Kemenag
“Ini menjadi keprihatinan besar buat sekolah berasrama dan pesantren, untuk membongkar kesadaran anak-anak didiknya tentang kekerasan seksual," kata Jasra dalam siaran persnya, Minggu (10/6).
Peraih doktoral di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu menyebut penangkapan terhadap Mas Bechi menjadi pekerjaan rumah Kementerian Agama (Kemenag) untuk menumbuhkan kepercayaan pesantren.
BACA JUGA: Legislator PKB Ini Minta Kasus Anak Kiai Tidak Mengorbankan para Santri
Sebab, kepercayaan publik terhadap pesantren bisa terkikis setelah aksi pengadangan polisi yang mau menangkap tersangka pencabulan kepada santriwati itu.
"KPAI menitipkan pentingnya dunia pesantren membangun gugus tugas penanganan, mekanisme referal yang terbuka, safe child guarding bagaimana bekerja dengan anak, sehingga pesantren benar siap kembali menerima santri jelang tahun ajaran baru ini," kata Jasra.
Menurut dia, KPAI bersama bersama KemenPPPA sejak 2021 sudah menyoroti kasus pencabulan di Jombang dengan tersangka Mas Bechi.
Dia menyadari pengungkapan kasus termasuk lama, meskipun polisi di Ponpes Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur, Kamis (7/7) kemarin, bisa menangkap Mas Bechi.
"Tentunya kami apresiasi atas kerja keras kepolisian sampai saat ini dalam memburu pelaku," ujar Jasra.
Ke depan, dia berharap, para istri kiai bisa dikuatkan demi mencegah kasus kekerasan seksual kepada santri di lingkungan ponpes.
"Termasuk, wadah organisasi pesantren se-Indonesia untuk aktif mengawal pengawasan pesantren dalam memiliki mekanisme penanganan dan pencegahan kekerasan seksual," ungkapnya. (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota DPR Ini Harap Orang Tua Santri Memberi Dukungan ke Kemenag
Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Aristo Setiawan, Elfany Kurniawan