BACA JUGA: SPJ Ngadat, Dewan Sumsel Teriak
Namun pada faktanya penumpang melebihi dari itu.Puar juga mengingatkan minimnya santunan atas korban meninggal dunia yang ditebus hanya dengan Rp 15 Juta
BACA JUGA: Ganti Rugi Lahan Masjid Sriwijaya tak Jelas
Uang Rp 15 juta itu tidak ada apa-apanya untuk menebus satu nyawa manusiaIbnu Sina S Pi yang juga anggota Komisi III bahkan kecewa dengan sikap PT Prima Vista dan Adpel yang belum begitu terbuka dalam menjelaskan tragedi tersebut
BACA JUGA: Empat Bule Tewas di Ciater
Untuk jumlah penumpang dan apa yang menjadi penyebab KM Marina tak bisa dikendalikan tak terungkap.“Bagaimana ini, seharusnya lebih terbukaKita masih belum mendapatkan penjelasan yang jelas, masih terkesan ragu-ragu dan cari aman,” katanya.
Pihak PT Prima Vista dalam pertemuan tersebut dengan gamblang menjelaskan bahwa mereka akan memberikan uang santunan kepada keluarga korban tewas sebesar Rp 15 juta saja. Selain itu dari Jasa Raharja juga ada Rp 20 juta. Mereka juga tak akan mengganti barang-barang muatan yang terbakar di KM MarinaHanya mobil saja yang diganti, sedangkan barang muatannya tak ada penggantian.
Zainuddin dari PT Prima Vista menjelaskan bahwa pihaknya sampai sekarang hanya menerima laporan enam orang tewas, 249 orang dirawat di rumah sakit dan ada juga yang hilangIa membantah kalau para ABK tidak melakukan tugas dan mengantisipasi kebakaran
“Kami hanya memberikan santunan Rp 15 juta kepada keluarga korban yang tewasSedangkan untuk muatan barang di KM Marina tak ada penggantianHanya mobil saja yang kami asuransikan,” terangnya.
Sementara itu, Yulianus The, Adpel Banjarmasin, membantah ada kerusakan pada kemudi kapal penumpang yang pada saat itu juga mengangkut puluhan mobil serta ratusan binatang ternak tersebut.
Menurutnya, jika kapal rusak jelas akan mengalami kesusahan saat berlayarSelain itu menurutnya tikungan di Surabaya lebih berat ketimbang mengarahkan haluan saat mau memasuki pelabuhan Trisakti Banjarmasin(mr-116/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Remaja Produktif di Perbatasan Pilih Kerja di Malaysia
Redaktur : Tim Redaksi