Sapi Kurban dari Presiden Jokowi Beratnya 1,1 Ton, Harga Lumayan

Kamis, 08 September 2016 – 06:05 WIB
Sapi kurban. Foto: ANDY SATRIA/RADAR SURABAYA

jpnn.com - SURABAYA - Presiden Joko Widodo akan menyumbangkan seekor sapi untuk dikurbankan pada Idul Adha. 

Sapi orang nomor satu di Indonesia tersebut memiliki berat 1,1 ton dengan kisaran harga sebesar Rp 70 juta.

BACA JUGA: Ingat Ya! Menteri Siti Nyatakan Perang Lawan Kejahatan Karhutla

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, dana yang dipakai untuk pembelian sapi ini langsung dari pemerintah pusat. Tidak ada dana milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang tercampur di dalamnya.

"Kurban sapi Pak Presiden (Joko Widodo) merupakan dana dari pemerintah pusat. Kami tidak mengeluarkan apa-apa. Hanya tinggal menerima sapi saja," ujar Pakde Karwo,  panggilan akrab Soekarwo, Rabu (7/9).

BACA JUGA: Kapolri Tak Keberatan Polda Riau Digugat

Sapi kurban berjenis peranakan ongole (PO) sumbangan dari Presiden Jokowi, dibeli dari peternak sapi asal Bojonegoro, bernama Kusnan. 

Sedangkan sapi kurban Gubernur Soekarwo memiliki beratnya sebesar 950 kg berjenis Simental. Harganya berkisar Rp 65 juta. 

BACA JUGA: Kunjungi Kantor AP I, Menpar Arief Tawarkan Bantuan

Tidak mau ketinggalan, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) juga turut menyumbangkan sapi kurban seberat 850 kg. 

Sapi kurban wagub yang biasa disapa Gus Ipul ini berjenis Limousin dengan harga sekitar Rp 60 juta. 

Untuk sapi kurban milik Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Akhmad Sukardi beratnya mencapai 800 kg.

Sapi kurban ini berjenis Limousin dengan harga sekitar Rp 55 juta. Kesemuanya dibeli dari peternak sapi asal Bojonegoro Kusnan. 

"Kualitas sapi milik Pak Presiden ini merupakan yang terbaik. Kami carikan dengan kualitas bagus. Semua sapi tersebut akan disembelih secara bersama-sama di Masjid Al Akbar Surabaya," kata Kabiro Administrasi Kesmas Setdaprov Jatim Bawon Adiyitoni melalui Kabag Keagamaan Muhammad Isa. 

Saat ini, seluruh sapi tersebut masih berada di peternak, di Bojonegoro. Rencananya, seluruh sapi dengan ukuran jumbo ini akan diserahkan menjelang malam takbiran. Seluruh sapi akan diserahkan ke panitia penyembelih. 

"Semua sapi kurban itu akan dikirim ke Masjid Al Albar pada Minggu (11/9). Akan ada penyerahan secara simbolis kepada panitia. Semua sapi kurban milik Forpimda Jatim akan dikumpulkan semua ke Masjid Al Akbar. Nanti akan diatur tergantung protokol dan panitia, pemberian kurban diserahkan ke yayasan atau masjid mana," tandas Isa.

Jatim Bebas Anthrax

Pakde Karwo menegaskan, menjelang Idul Adha ini, Jawa Timur bebas dari penyakit anthrax. Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menangani dengan serius, kini hewan kurban dalam kondisi aman.

"Penyakit anthrax sudah terkendali seluruhnya. Dana Rp 2,5 milliar telah diturunkan guna melakukan penanganan penyakit tersebut di Pacitan," ujarnya.

Pakde Karwo mengatakan, penyakit anthrax menyerang pertamakali sejak tahun 1989. Salah satu sapi yang diduga berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah, tiba-tiba sekarat dengan berbagai penyakit. 

Namun saat ini, hal itu telah musnahkan dengan membakarnya. "Hanya ada satu korban temuan sapi terinfeksi penyakit anthrax," terangnya.

Meskipun begitu, pada perayaan Idul Adha tahun ini, orang nomor satu di Jawa Timur ini yakin bahwa wilayahnya telah aman dari penyakit tersebut. Untuk itu, pihaknya terus berkordinasi dengan dinas terkait serta kepala daerah guna mencegah masuknya sapi berpenyakit ke Jatim. 

Bahkan ceck point telah disediakan sejak beberapa bulan lalu. Fungsinya sebagai pos pengecekan kondisi kesehatan sapi yang masuk.

"Bukan hanya perintah atau imbauan saja kepada kepala daerah. Namun juga telah kami bentuk tim pencegahan. Mereka bertugas mengecek seluruh kesehatan sapi, termasuk penyakit mulut dan kuku. Kalau untuk perdagangan sapi dari Jawa Tengah, telah kami tutup sejak 2 bulan lalu. Saya sudah bilang ke gubernur Jateng tentang hal tersebut," paparnya.

Plt Kepala Dinas Peternakan, Samsul Arief menambahkan, sebanyak 1.200 dokter hewan telah disiapkan di seluruh Jawa Timur selama Idul Adha. 

Ia menyatakan jika kondisi sapi di Jawa Timur saat ini telah aman seluruhnya dari penyakit. "Persyaratan kurban yang pertama umurnya juga harus diatas 2 tahun. Kemudian harus powel, sehat dan tidak stres," kata Samsul.

Sedangkan untuk harga, memang ada kenaikan dibanding hari biasa. Untuk sapi, dihari biasa harganya Rp 40-45 ribu per kg. Saat ini menjadi Rp 50 ribu per kg. 

Harga tersebut masih bisa berubah berdasarkan kesepakatan antara penjual dengan konsumen. Guna menekan harga tidak melambung tinggi, Pemprov Jatim mengadakan bazar di beberapa tempat. 

Seperti di Dinas Peternakan Jawa Timur, bazar sapi dan kambing digelar hingga hari Idul Adha.

"Permintaan kebutuhan kurban setiap tahun terus mengalami kenaikan. Pada tahun ini saja, mencapai 135 ribu ekor kambing dan sapi. Tahun lalu hanya 124 ribu," tandasnya. (bae/no/sam/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beginilah Cara Sekretaris MA Minta Uang ke Lippo saat Beperkara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler