Saran buat Presiden Jokowi sebelum Pilih Menkominfo untuk Kabinet Baru

Rabu, 21 Agustus 2019 – 12:15 WIB
Presiden Joko Widodo. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Aisyah Putri Budiarti mewanti-wanti Presiden Joko Widodo tak salah pilih figur untuk posisi menteri komunikasi dan informatika (Menkominfo). Menurutnya, figur Menkominfo harus memenuhi dua syarat minimal.

"Kalau menurut saya, dalam hal apa pun termasuk telekomunikasi dan informatika, penempatan menteri harus setidaknya memenuhi dua syarat," kata Aisyah di Jakarta, Rabu (21/8).

BACA JUGA: Forum Pendiri Partai Demokrat Ikut Usulkan Calon Menteri ke Jokowi

Syarat pertama adalah integritas. Menurutnya, menteri harus memiliki rekam jejak yang memperlihatkan komitmen untuk kepentingan publik dan tidak terlibat korupsi.

BACA JUGA: Forum Pendiri Partai Demokrat Ikut Usulkan Calon Menteri ke Jokowi

BACA JUGA: Massa di Depan Istana Merdeka Minta Ketegasan Jokowi soal Kasus Papua

Kedua, figur menteri harus memiliki kapasitas tentang kementerian yang dipimpinnya. "Kapasitas dalam artian memiliki pengetahuan, pengalaman dan networking dasar pada bisa tersebut, sehingga dalam masa jabatan yang singkat (5 tahun, red) para menteri tersebut bisa secara optimal bekerja," ucap Aisyah.

Dengan dua kriteria tersebut, lanjut Aisyah, maka figur Menkominfo mendatang bisa dari kalangan profesional. "Bisa diisi orang yang murni profesional maupun dari partai yang profesional berkapasitas," ujar peneliti LIPI yang membidangi perkembangan politik nasional itu.

BACA JUGA: PDIP Pengin Jabatan Wakil Menteri Diserahkan ke Ahli, Bukan Titipan Partai

Sementara itu, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Kristiono berpandangan, Menkominfo harus figur yang memahami peran information and comunication technology (ICT) sebagai enabler bagi perkembangan dan kemajuan sektor lainnya. Selain itu, katanya, Menkominfo harus mampu membuat kebijakan maupun regulasi berdasarkan pendekatan multistakehoders dan kolaboratif dengan sektor lainnya, serta bisa mengembangkan kemitraan strategis secara global untuk memperkuat daya saing bangsa. 

BACA JUGA: Jatah Menteri Buat Parpol Bisa 5-3-3-3-1 Atau 6-2-2-2-2 Plus Gerindra

"Sebaiknya dari kalangan profesional. Tantangan ke depan bagaimana kita tidak hanya memiliki tapi mampu menguasai, kita memiliki market yang besar namun belum kita kuasai," tambah Kristiono.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Depan Jokowi, Mahathir Tegaskan Siap Melawan Uni Eropa


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler