jpnn.com - NAGAN RAYA - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Edi Hidayat memberikan saran khusus kepada para penderita diabetes.
Dia menyarankan penderita diabetes berolahraga setelah berbuka puasa selama bulan Ramadan.
BACA JUGA: 4 Makanan dan Minuman Manis yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes
"Sebaiknya olahraga dilakukan setelah berbuka puasa. Hal ini untuk mencegah dehidrasi maupun penurunan gula darah secara mendadak," kata Dokter Edi Hidayat di Nagan Raya, Aceh, Selasa (11/4).
Dia mengatakan olahraga ringan juga dapat dilakukan pada pagi hari.
BACA JUGA: Daewoong Umumkan Kabar Baik untuk Para Penderita Diabetes, Silakan Disimak
Berolahraga secara teratur, lanjutnya, baik untuk kesehatan. Namun, kegiatan olahraga tetap harus dilakukan sesuai dengan kondisi tubuh, utamanya bagi penderita diabetes.
Dokter Edi menyarankan pengukuran denyut jantung saat olahraga.
BACA JUGA: 6 Makanan Sehat yang Bisa Menaikkan Gula Darah Penderita Diabetes
Pengukuran denyut jantung bisa dilakukan dengan meletakkan telunjuk dan jari tengah pada pergelangan tangan sejajar dengan ibu jari.
"Kita bisa dengan mudah melakukan perhitungan denyut jantung maksimal saat olahraga," katanya.
Dia menjelaskan, denyut jantung maksimal saat olahraga bisa dihitung menggunakan rumus: 220-umur x 80 persen.
"Misalnya umur Anda 40 tahun, maka 220 dikurangi 40 sama dengan 180, kemudian dikalikan 80 persen, sama dengan 144," katanya.
Dengan demikian, pada orang yang berusia 40 tahun, jika semasa olahraga denyut jantung menurut hitungan sudah mencapai 144 kali per menit maka harus beristirahat.
Edi juga menekankan mengenai pengaturan konsumsi air minum guna menghindari dehidrasi selama bulan puasa.
Pengaturan minum bisa dilakukan dengan pola 2-4-2, yakni dua gelas saat sahur, empat gelas saat berbuka, dan dua gelas sebelum tidur. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu