Saran Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk Pelaku UMKM

Minggu, 17 Maret 2019 – 01:52 WIB
Wali Kota Tri Rismaharini. Foto: JawaPos.com

jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pemerintah bersinergi dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan swasta sejak 2010. Tepatnya, lewat program pahlawan ekonomi.

Untuk menghasilkan produk berkualitas, menurut Risma, pelaku UMKM harus menggunakan bahan-bahan yang bermutu.

BACA JUGA: UMKM Menjamur dan Sukses Ekspor di Era Jokowi

Selain itu, sambung Risma, produk mereka harus dikemas dengan menarik.

Nilai tambah itu, ungkap Risma, akan membuat harga naik. Namun, para pengusaha UMKM tidak perlu khawatir produknya tak laku.

BACA JUGA: Mendes: Bengkulu Miliki Potensi Ekonomi Kreatif dan UMKM yang Besar

’’Harapannya, harga (lebih mahal) itu masuk ke (segmen pasar) menengah atas sehingga harga bukan masalah,’’ kata Risma, Jumat (15/3).

Pendapat Risma tersebut diamini pemilik usaha Alam Batik Ferry Sugeng Santosa. Dia mengatakan, menjaga kualitas produk tidak akan membuat pengusaha rugi.

BACA JUGA: Lion Parcel, Bisnis Logistik yang Makin Berjaya

Buktinya, Alam Batik yang konsisten menggunakan pewarna alami justru mampu merambah pasar Asia dan Eropa.

Selain warna-warnanya khas, pewarna alami ramah lingkungan. Itulah yang membuat Alam Batik menginternasional.

Kendati demikian, Ferry mengakui pentingnya dukungan pemerintah dan swasta. Salah satunya, lewat pameran.

Sejak mengikuti Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) Sampoerna, dia mengaku mempunyai lebih banyak peluang untuk memamerkan produknya.

’’Saking seringnya pameran akhirnya produk kami dibicarakan,’’ ucap Ferry. Berawal dari kabar mulut ke mulut, produk Ferry lantas diberitakan media.

Senada dengan Ferry, Dedi Kurnia pun merasakan banyak manfaat setelah usahanya mendapatkan sentuhan pemerintah dan swasta.

De'nil Puding Surabaya yang Dedi miliki mampu bersaing di pasaran setelah dibina swasta.

Pembinaan yang dimaksud adalah pelatihan pembuatan produk dan edukasi tentang bahan-bahan pembuatnya. 

Direktur Hubungan Eksternal PR HM Sampoerna Tbk Elvira Lianita mengungkapkan, membina UMKM gampang-gampang sulit.

Sebab, banyak pengusaha yang menyerah di tengah jalan. Jika tidak ada tekad yang kuat, pelatihan dan pembinaan yang dilakukan pemerintah dan swasta akan sia-sia.

’’Tidak mudah bagi mereka untuk sustain. Biasanya usaha itu baru bisa berhasil sekitar dua tahun,” tutur Elvira. (ell/c20/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebijakan Bu Risma: Di KIA Tercantum NIK dan Nama Sekolah Siswa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler