Sarirasa Group Rayakan Keanekaragaman Kuliner dan Tradisi Budaya Melalui GOPEK

Selasa, 20 Februari 2024 – 22:24 WIB
Sarirasa Group merayakan keanekaragaman kuliner dan tradisi budaya melalui GOPEK. Foto: supplied

jpnn.com, JAKARTA - Memperingati ulang tahun ke-50, Sarirasa Group merenungkan perjalanan yang mendalam dalam memperingati beragam tradisi kuliner Indonesia.

Sejak awal berdiri, Sarirasa Group telah berkomitmen untuk memperkenalkan, menghormati, melestarikan, dan mempromosikan warisan kuliner Indonesia yang kaya.

BACA JUGA: Sarirasa Group Rayakan 50 Tahun Mempertahankan Warisan Indonesia

Hari ini, Sarirasa Group menjadi simbol otentisitas, inovasi, dan perayaan budaya, mencerminkan essensi lanskap kuliner Indonesia yang penuh warna.

"Dengan sejarah yang kuat dalam memperlihatkan beragam tradisi kuliner, Sarirasa Group telah lama diakui karena komitmennya dalam mewakili berbagai perayaan keagamaan seperti Imlek, Ramadhan, dan Natal melalui beragam menu yang unik," ujar Kepala Pemasaran di Sarirasa Group Lavinia Siswadi.

BACA JUGA: Mencicipi Kuliner Enak dan Murah di Cafe Seblak Bohay

Pada tahun 2017, Sarirasa Group memperluas pilihan kuliner dengan menghadirkan GOPEK, sebuah konsep yang didedikasikan untuk merayakan keberagaman hidangan khas Peranakan.

Ini menjadi momen penting bagi Sarirasa Group, yang sebelumnya fokus pada memperkenalkan masakan Indonesia dari daerah seperti Jawa dan Bali.

BACA JUGA: Bazar Imlek Kota Tua jadi Destinasi Wisata Kuliner

"Komitmen kami untuk merayakan keberagaman dan mempromosikan pertukaran budaya melalui makanan telah menjadi inti dari setiap hal yang kami lakukan," ujar Lavinia.

Masakan Peranakan, dengan perpaduan yang menggugah selera dari cita rasa Tionghoa dan lokal, menjadi bagian yang berharga dari mozaik kuliner Indonesia.

"GOPEK lahir untuk mempromosikan hidangan-hidangan Peranakan Tionghoa-Indonesia yang autentik yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, tetapi, sering terlupakan," katanya.

Hidangan-hidangan Peranakan ini meliputi mi, nasi goreng, siomay, dan lainnya.

Melalui GOPEK, Sarirasa Group mengungkapkan rasa autentik dan warisan budaya dari masakan peranakan Tionghoa-Indonesia, yang sering terlupakan namun memiliki pengaruh yang mendalam.

Lebih dari sekadar pengalaman makan, GOPEK menjadi jembatan budaya yang mengakui peran penting warisan Tionghoa dalam membentuk kuliner Indonesia.

"Dengan setiap hidangan, para pelanggan memulai perjalanan sensorik melalui ragam budaya di Indonesia, di mana tradisi dan inovasi menyatu dalam setiap suapan yang kaya rasa," sambung Lavinia.

Pendekatan mendalam GOPEK merayakan cita rasa Peranakan sambil memperdalam penghargaan terhadap kekayaan budaya Indonesia dan warisan kuliner yang berlimpah.

Dengan misi untuk mendidik dan memperkenalkan budaya Peranakan kepada para pecinta kuliner lokal, GOPEK menyajikan menu yang beragam dengan hidangan-hidangan yang membangkitkan kenangan masa lalu dan keakraban.

Mulai dari mi ayam hingga bakso, menu GOPEK adalah perayaan warisan kuliner Indonesia.

Pada tahun 2019, Sarirasa Group memperluas konsep peranakan dengan membuka Gopek House, yang menonjolkan hidangan-hidangan Peranakan Indonesia otentik yang biasa ditemukan di rumah-rumah. Mulai dari bistik daging hingga ayam goreng mentega, Gopek House menyajikan hidangan-hidangan klasik yang menghadirkan cita rasa masakan tradisional Peranakan.

"Melalui GOPEK, Sarirasa Group bertujuan untuk memperkaya ragam kuliner dengan tidak hanya memperkenalkan cita rasa baru tetapi juga membagikan cerita dan sejarah di balik setiap hidangan," katanya.

Sebagai contoh, dalam budaya Tionghoa, mi dan telur adalah hidangan penting saat perayaan ulang tahun.

Mi melambangkan kebahagiaan dan kemakmuran yang berkelanjutan, dengan mie panjang melambangkan umur yang panjang. Oleh karena itu, diyakini bahwa mengonsumsi mi pada ulang tahun akan menjamin umur yang panjang.

Sama hal pentingnya Bakcang dalam budaya Peranakan mencerminkan campuran dialek Hokkien yang sering digunakan oleh orang Tionghoa-Indonesia. Bakcang, yang terdiri dari "bak" (daging) dan "cang" (berisi), biasanya berisi daging ayam, babi, atau sapi.

Namun, varian modernnya bisa mencakup sayuran, jamur, atau kuning telur asin. Dibungkus dengan daun bambu dan dibentuk menjadi prisma segi empat, Bakcang melambangkan tradisi dan warisan.

Dengan perayaan ulang tahunnya yang ke-50, Sarirasa Group berharap untuk terus melanjutkan misi dalam merayakan keanekaragaman kuliner dan mempromosikan pertukaran budaya melalui makanan.

"Dengan semangat inovasi kuliner dan dedikasi untuk pelestarian budaya, Sarirasa Group tetap berkomitmen untuk terus berbagi cita rasa dan cerita Indonesia kepada dunia," ujarnya. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Heboh Video Porno Pelajar Wanita Tulungagung, Polisi Selidiki Penyebarnya


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler