Sarjana Pengangguran Membeludak, Mahasiswa Galau

Kamis, 12 Maret 2015 – 07:54 WIB
Para pencari kerja. Foto: dok.Jawa Pos/JPNN

jpnn.com - BANDA ACEH - Bukan rahasia lagi, banyak sekali lulusan perguruan tinggi yang menganggur. Hal ini lantaran lapangan kerja yang terbatas, tidak sebanding dengan jumlah lulusan.

Universitas Syiah Kuala, misalnya. Hingga Agustus 2014, jumlah lulusan Sarjana/Pendidikan Profesi/Pascasarjana yang telah dihasilkan oleh Universitas Jantong Hatee Rakyat  Aceh ini sampai hari 70.615 orang, sementara jumlah lulusan diploma dari berbagai disiplin keilmuan sebanyak 24.528 orang. Belum lagi mereka yang hingga kini masih menimba ilmu sekitar 35.000 orang mahasiswa.

BACA JUGA: Oooh.. Ini To, Rumah Yang Dijual Gratis Istri Cantik

Angka sebanyak itu hanya dihasilkan Unsyiah saja, belum termasuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) lainnya di Aceh, seperti UIN Ar – Raniry, Unimal Lhokseumawe, Universitas Gajah Putih Takengon, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Universitas Teuku Umar, IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa dan Almuslim Peusangan Bireuen dan Unigha Pidie.  

Para calon sarjana yang tergabung dalam sejumlah organisasi mahasiswa dan pemuda asal Kabupaten Aceh Utara yang sedang menimba ilmu di Banda Aceh, seperti Ikatan Pemuda Aceh Utara (IPAU) juga ikut khawatir.

BACA JUGA: Payah! Wartawan Dilarang Temui Nenek Asyani, Ini Alasan Sipir

Pada Rabu (11/3) kemarin, mereka mendatangi Sekretariat Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Provinsi Aceh untuk melakukan audiensi dengan anggota DPD RI, Sudirman atau karib disapa Haji Uma.   

“Banyak lulusan perguruan tinggi tak bekerja lantaran kesempatan kerja dan lapangan kerja tidak ada,” kata Mismarni, mantan Ketua asrama putri IPAU, di hadapan Haji Uma.

BACA JUGA: Istri Pengin Enak, Banyak Alasan tak Mau Urus Anak

Dia mencontohkan, di Kabupaten Aceh Utara saja banyak sarjana menjadi pengangguran lantaran tidak adanya lapangan pekerjaan.

Senator asal Aceh, Sudirman, juga menyatakan keprihatinannya terhadap banyaknya lulusan PTN dan PTS menjadi pengangguran. “Lapangan kerja sulit, pemerintah juga telah memberlakukan moratorium Pegawai Negeri Sipil (PNS),” kata Haji Uma, prihatin.

Salah satu upaya untuk menyikapi membludaknya pencari kerja, kata Sudirman, adalah mendorong mempercepat pembentukan Balai Latihan Kerja (BLK). Dengan begitu, maka akan melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) siap pakai, selain mendorong masuknya investor.  (slm/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Alasan PDIP Ogah Usung Risma di Pilwali Surabaya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler