Satgas Covid-19 Ajak Masyarakat Proaktif Periksa Kesehatan agar Melindungi Keluarga

Senin, 23 November 2020 – 23:17 WIB
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Reisa Broto Asmoro. Foto: Humas BNPB

jpnn.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat, terutama mereka yang terlibat dalam mobilisasi massa, agar memeriksakan dirinya ke fasilitas medis terdekat.

Hal itu untuk melindungi keluarga dan memutus rantai penyebaran virus Covid-19.

BACA JUGA: Pemasok Bahan Baku Pembuatan Sabu-sabu di Rumah Ustaz SA Ternyata Jenderal Yusuf

Satgas Penanganan Covid-19 mencatat angka kesembuhan terus meningkat menjadi lebih dari 84 persen per Minggu (22/11). Peningkatan ini lebih dari besar satu pekan sebelumnya sebesar 83,92 persen.

Saat ini juga sudah lebih dari 3,5 juta orang di Indonesia yang dilakukan tes PCR menggunakan swab test . Di mana positivity rate sekitar 14 persen.

BACA JUGA: Berita Duka, Bripka Fakhrul Meninggal Dunia di Rumah, Kondisi Mengenaskan

“Artinya, lebih banyak yang negatif (Covid-19) dibandingkan yang terkonfirmasi positif," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Brotoasmoro, Senin (23/11).

Dalam penanganan Covid-19, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan penguatan tracing atau pelacakan kasus dengan target rasio 1:30. Yakni, jika ada 1 orang pasien yang terkonfirmasi positif, maka 30 orang kontaknya yang akan ditelusuri.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Yakin Vaksin Aman dan Halal

Pelacakan dilakukan secara agresif, mulai dari tingkat kecamatan, terutama di daerah dengan populasi besar atau terjadi kerumunan dengan jumlah massa yang besar.

Kemenkes dan Satgas Penanganan Covid-19 telah menurunkan lebih dari 5 ribu pelacak kontak pada 10 provinsi prioritas. Provinsi tersebut ialah Aceh, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Papua. Hasil pelacakan pada 10 provinsi prioritas hingga Minggu kemarin, pemerintah sudah mengidentifikasi lebih dari 1 600 klaster.

"Sayangnya, beberapa klaster terjadi baru-baru ini. Meskipun pesan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mencuci tangan itu sudah dipatuhi mayoritas masyarakat Indonesia. Sehingga mereka tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi keluarganya juga, lalu merugikan secara ekonomi juga apabila terkonfirmasi positif," ungkap Reisa.

Karena itu, Reisa menyampaikan seruan dari Satgas Penanganan Covid-19, bagi masyarakat yang merasa berada di situasi berisiko tinggi agar bersedia diperiksa, atau memeriksakan diri secara aktif, dan juga melakukan isolasi mandiri. Hal itu untuk melindungi orang lain terutama orang-orang yang terdekat.

BACA JUGA: Berita Duka: Hj Zaitun Shaleh Meninggal Dunia, Pak Wali Kota Ikut Berbelasungkawa

"Pelajaran bagi kita yang tidak berada di acara-acara kerumunan dengan tetap disiplin 3M. Hindari menambah kasus aktif per hari ini berjumlah lebih dari 60 ribu pasien. Agar para tenaga kesehatan dapat berkonsentrasi penuh menyembuhkan pasien. Dan juga agar ruang perawatan intensif ICU tidak tersita oleh pasien Covid-19 dan hindari rugi secara materi, dan hari-hari produktif," pesan Reisa. (tan/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler