jpnn.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 menilai keberhasilan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Papua dalam menerapkan protokol kesehatan, membuktikan Indonesia mampu menyelenggarakan kegiatan besar di tengah pandemi.
Kesuksesan itu sekaligus membuktikan Indonesia juga sebagai negara yang siap melaksanakan World Superbike 2021 di Mandalika, NTB.
BACA JUGA: Satgas Covid-19 Minta Wisatawan Luar Negeri Tunduk pada Aturan Indonesia
Menurut Satgas Covid-19, capaian itu menjadi bukti keberhasilan upaya sistematis yang dilakukan pemerintah dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat.
"Indonesia cukup mampu, dikatakan berhasil mencegah lonjakan kasus," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito melalui akun BNPB di YouTube.
BACA JUGA: Ekspresi Saiful Mahdi yang Dibebaskan dari Penjara Berkat Amnesti Presiden Jokowi
Dia menyebut keberhasilan PON XX juga dapat menjadi modal bagi Indonesia untuk penyelenggaraan kegiatan besar lainnya seperti Superbike Mandalika dan event lainnya.
Meski demikian, kegiatan besar dengan ragam acara disertai keterlibatan peserta dari berbagai daerah menjadikannya berisiko kemunculan lonjakan kasus.
BACA JUGA: Sahroni Sepakat dengan Jenderal Listyo, Sikat Pinjol Ilegal yang Meresahkan
Wiku memaparkan data per 11 Oktober, membuktikan hanya ditemukan 83 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari hampir 10 ribu peserta yang mengikuti acara PON Papua atau persentasenya sekitar 0,83 persen.
Sebagai tambahan keluhan penyakit lain yang tercatat selama penyelenggaraan PON ialah empat kasus malaria dan dua kasus diare.
Prof Wiku juga menerangkan Indonesia secara nasional mampu mempertahankan performa pengendalian Covid-19. Terbukti menjadi negara dengan nilai recovery indeks tertinggi se-Asia Tenggara, bahkan dalam suasana pembukaan sektor sosial ekonomi secara bertahap.
"Penilaian ini ditinjau dari aspek manajemen pengendalian kasus, vaksinasi dan mobilitas suatu negara," lanjutnya.
Beberapa upaya pemerintah selama PON XX 2021 di Papua dilakukan pada saat sebelum, saat, dan setelah acara dilaksanakan.
Upaya yang dilakukan saat praacara yaitu dengan rapat koordinasi jajaran pemerintah pusat, baik Satgas Covid-19 maupun kementerian/lembaga terkait kelayakan daerah, kondisi kasus, cakupan vaksinasi, dan kesiapan sarana dan prasarana secara umum untuk menyelenggarakan acara besar.
BACA JUGA: Dijuluki Raja OTT, Harun Al Rasyid Hidup Begini Usai Dipecat KPK, Masyaallah
Kemudian rapat koordinasi dengan jajaran pemda untuk memastikan kesiapan dan komitmen daerah untuk menyelenggarakan acara besar dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Selanjutnya, pembentukan Satgas protokol kesehatan 3M selama rangkaian acara, pihak yang khusus dipilih mengawasi kepatuhan protokol kesehatan saat acara utama berlangsung.
Lalu, melakukan monitoring kesiapan teknis protokol kesehatan oleh tim asistensi dari Satgas Covid-19 pusat yang diterjunkan langsung ke daerah.
"Hal ini dilakukan untuk melakukan bimbingan bagi pihak daerah khususnya kesempurnaan kesiapan penerapan protokol kesehatan mulai dari kecukupan masker, fasilitas cuci tangan maupun kemampuan Satgas Prokes khusus PON XX," katanya. (tan/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Fathan Sinaga