Satgas Covid-19 Soroti Pelanggaran Protokol Kesehatan di Acara Deklarasi KAMI

Selasa, 18 Agustus 2020 – 22:33 WIB
Lautan manusia di Deklarasi KAMI berkumpul. Foto: Fathan Sinaga/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyoroti beberapa kegiatan yang melanggar protokol kesehatan sebelum, pada saat, dan setelah momen perayaan HUT Ke-75 RI pada 17 Agustus 2020.

Satu di antaranya, Wiku menyoroti kegiatan deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (18/7) ini.

BACA JUGA: Polisi Kembali Ungkap Fakta Baru Terkait Kasus Pembunuhan WN Taiwan, Oh Ternyata

Menurut dia, deklarasi tersebut menghadirkan massa dalam jumlah besar. Akibatnya jarak orang satu dengan lainnya sulit dilakukan.

Selain itu, peserta deklarasi KAMI juga tidak mematuhi protokol kesehatan lainnya yakni menggunakan masker dengan tepat.

BACA JUGA: Satu Pelaku Intoleran di Solo Ditangkap Saat Kabur ke Pacitan, Ini Perannya..

"Sebagian menggunakan masker dan cukup banyak yang tidak menggunakan masker atau masker digunakan dan diturunkan di dagu," ucap Wiku dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa ini.

Selain deklarasi KAMI, Satgas Penanganan Covid-19 juga menyoroti kegiatan pada 17 Agustus yang melanggar protokol kesehatan. Misalnya, kegiatan sepeda santai di Padang yang diikuti lebih dari 3.000 orang.

BACA JUGA: KAMI Berkoar Ingin Menyelamatkan Indonesia, Klutuk PDIP: Mematuhi Protokol COVID-19 Saja Tidak Bisa

Menurut Wiku, kegiatan itu menciptakan kerumunan dan sebagian dari massa tidak menggunakan masker.

"Kemudian ada pertunjukan musik yang dihadiri ribuan orang di wisata alam Jumprit Temanggung, Jawa Tengah pada 15 Agustus 2020. Ini terlihat banyak sekali yang tidak menggunakan masker," ungkap dia.

Wiku pun berharap, masyarakat bisa disiplin menggunakan masker dan jaga jarak. Jangan sampai, perasaan sukacita membuat masyarakat lupa protokol kesehatan.

Di sisi lain, dia juga berharap pemimpin daerah bisa tegas dalam menerapkan protokol kesehatan di masyarakat.

BACA JUGA: Tak Terima Anak Dibentak, Istri Kalap, Suami Disiram Bensin Lalu Dibakar, Hanya Gegara Lembu

"Kami mohon agar seluruh anggota masyarakat dan pimpinan daerah untuk betul-betul dapat memperhatikan hal-hal ini agar tidak terjadi di masa mendatang," pungkas dia. (ast/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler