jpnn.com, TULUNGAGUNG - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, membubarkan arena "gantangan" lomba burung kicau yang berlokasi di lingkungan Kelurahan Bago, karena dianggap menimbulkan kerumunan massa demi mencegah risiko penularan corona.
Satgas Covid-19 juga sudah memanggil panitia lomba yang menggelar acara tanpa mengantongi izin.
BACA JUGA: Tegas, AKBP Handono Sampaikan Larangan untuk Perguruan Silat se-Tulungagung
"Ya, kami sudah menutup dan memanggil panitianya karena menggelar acara yang melibatkan banyak orang tanpa mengantongi izin," kata anggota Koordinator Bidang Penegakan Hukum dan Disiplin Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung Artista Nindya Putra di Tulungagung, Senin (8/2).
Pembubaran arena lomba burung kicau dilakukan saat kegiatan sedang berlangsung.
BACA JUGA: Viral! Lomba Burung Bonus Tarian Panas di Surabaya
Satgas meminta panitia menghentikan acara yang dinilai ilegal dan meresahkan masyarakat tersebut, karena memicu kerumunan warga cukup banyak.
Selain peserta yang mengikuti lomba "gantangan" burung kicau, banyak warga pecinta burung yang ikut menonton.
BACA JUGA: Cuit, Cuit, Cuit, Petugas Gagalkan Pengiriman Ratusan Burung Berkicau Tanpa Dokumen
Massa bubar begitu petugas meminta semua sangkar berisi burung kicau yang diperlombakan diturunkan.
Artista menyatakan belum ada sanksi dijatuhkan.
Menurut Artista, pihaknya masih akan memeriksa panitia lomba burung kicau, berikut sejumlah saksi yang terlibat, termasuk beberapa peserta.
Ketua RT 3 / RW 4 Lingkungan 3 Kelurahan Bago Dakelan mengaku sudah menegur pelaksanaan lomba burung tersebut.
Pihaknya mendapat laporan dari masyarakat terkait kerumunan yang terjadi dari lomba burung ini.
Apalagi, kata dia, beberapa lingkungan di dekat lokasi gantangan ada sejumlah masyarakat yang sudah positif tertulari Covid-19.
“Banyak warga yang mengeluhkan. Keadaan pandemi begini kok masih lanjut (acara lomba)," katanya.
Dakelan menambahkan bahwa lomba burung itu sudah berlangsung sejak pekan ini.
Pihaknya sudah memperingatkan panitia untuk membubarkan lomba ini, namun tidak digubris hingga dirinya turun langsung untuk melakukan pembubaran.
Dakelan menyebutkan bahwa ada sekitar 150 orang berkumpul saat lomba berlangsung.
Dikonfirmasi terpisah penyelenggara lomba burung berkicau Iman Santoso berdalih kegiatan sebatas untuk latihan bersama.
“Ada tujuh kelas, satu kelas paling cuma 5 menit - 7 menit, tergantung banyaknya jumlah peserta latihan. Latihan bersama memang dilakukan secara rutin tiap Selasa dan Minggu," kata Iman.
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Boy