jpnn.com, JAKARTA - Satuan Karya Ulama Indonesia (Satkar) Partai Golkar mendorong Ketua Umum Airlangga Hartarto membentuk koalisi nasionalis religius. Koalisi itu dianggap mumpuni untuk meraup lumbung suara.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Satkar Partai Golkar Ashraf Ali mengatakan, koalisi nasionalis religius menjadi salah satu yang ideal untuk Airlangga berlaga di pilpres 2024. Sebab, menurut risetnya, 70 persen voters merupakan suara yang masih dinamis.
BACA JUGA: Airlangga Sampaikan Hal Penting, Jadi Arah Baru Ekonomi Indonesia
"Nah yang 70 persen itu bersifat religius. maka itu sangat wajar apabila ada koalisi nasional yang berkarakter religius," kata Ashraf saat dihubungi, Selasa (28/9).
Sedangkan sisanya sebanyak 30 persen merupakan suara statis. Suara tersebut merupakan kader, pengurus, dan simpatisan partai.
BACA JUGA: Hanya Airlangga Hartarto yang Tahu Siapa Pengganti Azis Syamsuddin
Ashraf mengatakan dengan berkoalisi dengan nasionalis religius akan membangun kekuatan di pilpres 2024. Apalagi kata Ashraf, kultur masyarakat Indonesia yang general dan heterogen.
"Perlu adanya satu kesepahaman, bagaimana membawa bangsa ini ke depan," kata Ashraf.
BACA JUGA: Pergantian Wakil Ketua DPR, Sekjen Golkar Menjadi Perhatian Airlangga Hartarto
Saat ini kata Ashraf, pendekatan dan komunikasi yang dilakukan Airlangga sudah sangat luas. Airlangga pernah menemui Ketum PPP Suarso Monoarfa, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, bahkan dengan tokoh relgius lainnya seperti Habib Luthfi bin Yahya di Pekalongan.
"Pendekatannya bukan hanya ke partai, tapi juga ke tokoh," ujar Ashraf.
Meski begitu, Satkar akan mendukung siapa saja yang nantinya ditunjuk partai untuk mendampingi Airlangga di Pilpres 2024. Sebagai sayap partai, Satkar akan mendukung penuh Airlangga.
"Nanti pada saatnya, Pak Airlangga akan memutuskan dengan siapa akan berpasangan. Kami akan mendukung siapapun keputusan Pak Airlangga atau keputusan partai," ujar Ashraf. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil