jpnn.com - jpnn.com - Eks penggawa Semen Padang FC, Satrio Syam mendapat kesempatan dari manajemen tim kebanggaan masyarakat Samarinda Pusamania Borneo FC (PBFC) melakukan trial sebelum bergabung.
Mengikuti sesi latihan pertama di Segiri dengan skuat asuhan Dragan Djukanovic, Satrio yang diplot di lini belakang ini cukup mengalami kesulitan.
BACA JUGA: Batalkan Latihan Malam Lantaran Stadion Cukup Jauh
Pasalnya, pemain 30 tahun itu belum mengetahui jelas karakter sang arsitek. “Belum tahu permainan seperti apa yang dimau pelatih, jadi agak canggung,” imbuhnya seperti diberitakan Kaltim Pos (Jawa Pos Group) hari ini.
Namun, pria kelahiran 1 Oktober 1986 itu optimistis dapat mengatasi masalah tersebut seiring berjalannya waktu. Terlebih, dia mengklaim telah akrab dengan sebagian besar para pemain.
BACA JUGA: Pusamania Genjot Latihan Demi Pertajam Lini Depan
“Saya akan tampil 100 persen agar dapat bergabung dengan Borneo musim ini,” sambungnya.
Sebab, menurut penggawa 170 sentimeter itu, Pesut Etam adalah tim yang memiliki ambisi dan visi jelas di Liga 1 Indonesia 2017. Menjadi jawara pada kompetisi klub kasta tertinggi Tanah Air merupakan cita-cita setiap pemain sepak bola, termasuk Satrio.
BACA JUGA: Jelang Hadapi Bali United, PBFC Fokus Benahi Fisik
“Mudah-mudahan bisa menjadi bagian tim ini,” harapnya.
Pun bila mendapat kesempatan menjadi pemain dalam skuat utama Pesut Etam, Satrio mengaku ingin mengenakan nomor punggung 19. Sebab, nomor tersebut sama dengan tanggal lahir sang pujaan hatinya yang ada di Makassar saat ini.
“Semoga berjodoh. Rencananya tahun ini kami akan menikah,” bebernya.
Di sisi lain, Presiden Klub PBFC Nabil Husein Said Amin mengungkapkan klub Kota Tepian tersebut sedang memerlukan pemain di posisi bek sayap. Namun, pengusaha 23 tahun itu telah memiliki dua opsi pengisi pos tersebut.
“Ya, antara Satrio Syam dan Zulvin Zamrun. Siapa yang paling bagus mereka yang akan bergabung dengan kami,” tegasnya. (*/asp/bby/k11)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Pemain Asing Bersaing Demi Masuk Tim Inti
Redaktur & Reporter : Budi