BACA JUGA: Tumpukan Uang Setengah Meter Kelilingi Makam Imam Ketujuh
MZULKARNAEN FAUZI, Singkawang
TELEPON genggam anggota Polsek Jagoi Babang itu bergetar
BACA JUGA: Penghasilan Sebulan Rp 45 Juta Plus
Sebuah pesan pendek mengabarkan ada seorang perempuan membawa bayi menyusuri kebun kelapa sawit milik sebuah perusahaanBACA JUGA: Warga Asing Temukan Surga, Warga Lokal Masih Menderita
Anggota polsek pun lantas memburu perempuan yang diketahui bernama InaSetelah terkejar, Ina memang sedang menggendong bayi laki-laki yang sudah tampak lemas, karena perjalanan panjang (sekitar lima jam dengan naik angkutan umum) dari Pontianak ke Jagoi Babang, Kabupaten BengkayangSaat diinterogasi di Polres Bengkayang, Ina mengaku membawa bayi itu, MHelmi Agustin, yang baru berusia tiga minggu, dari PontianakDia akan menyerahkannya kepada orang tua bayi yang telah berada di negeri jiran ituNamun, penjelasan tersebut tidak dipercaya polisiSebab, tidak masuk akal kalau bayi berumur tiga minggu sudah ditinggal ibunya ke luar negeri
Ina terus diinterogasiAkhirnya dia mengaku memperoleh bayi itu dari adik iparnya di PontianakIna disuruh membawa dan menyerahkan bayi tersebut kepada seseorang di Kuching, Negara Bagian Serawak, MalaysiaIna diberi Rp 600 ribu untuk ongkos perjalanan ke Bengkayang dan perawatan bayi mungil iniBila berhasil menyerahkan bayi itu kepada calon "ibunya" di Kuching, Ina akan meraup ringgitKapolres Bengkayang AKPB Mosyan Nimitch mengatakan, Ina akan memperoleh seribu ringgit (sekitar Rp 3 juta) dari sang pembeli bayi itu sebagai upah
Ina mengaku tak mengenal calon ibu bayi tersebut"Saya hanya mengantarkanSaya memang sudah ditelepon, tapi saya tidak tahu siapa dia," kata Ina dari dalam selJalan yang dilalui Ina juga membuat curiga kepolisian"Bila menggunakan jalur resmi, dia akan ditanya tentang identitas bayi tersebutPaling tidak kartu keluargaKarena tak membawa identitas, Ina menggunakan jalan tikusDi sepanjang perbatasan, jalan tikus banyak dijumpai, termasuk untuk menyelundupkan barang, baik dari maupun ke Malaysia," kata Mosyan
Berdasar penelusuran polisi, penjualan bayi memang terorganisasi dengan baik"Ada jaringannyaTersangka yang kami tangkap sudah mengetahui bayi ini akan diserahkan kepada siapa," kata Mosyan.
Setiap bayi yang berhasil diselundupkan dihargai 15 ribu ringgit (sekitar Rp 45 juta)Sungguh angka yang mengiurkanMenurut Kapolres, ada beberapa kemungkinan tentang masa depan bayi-bayi yang diselundupkan tersebutBisa saja bayi itu dijadikan anak asuh oleh orang Malaysia yang memang tidak memiliki anakKemungkinan lain, bayi itu dibesarkan terlebih dahulu dan nanti organ tubuhnya dijual kepada mereka yang membutuhkan"Bisa jadi, nanti sudah besar, organ tubuh bayi ini dipereteli dan dijualMisalnya, mata, jantung, ginjal, dan sebagainya," kata MosyanPara penyelundup bayi semata-mata hanya ingin mencari uang
Dokter yang bertugas di RSU Bengkayang, Petrus Boli, membenarkan dugaan tersebutMenurut Boli, bisa saja terjadi penjualan organ tubuh dari bayi-bayi ituNamun, lanjut Boli, organ tubuh bayi masih sensitif dan bila tak cocok dengan penerima, akan terjadi kegagalan(jpnn/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dibangun 1775, Direnovasi Umat Nasrani
Redaktur : Tim Redaksi