jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 1.490 peserta Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) telah selesai mengikuti diklat dan 1.701 sedang mengikuti diklat di sekolah transportasi milik Kementerian Perhubungan.
Diklat gratis yang diprioritaskan bagi masyarakat di daerah terluar, terisolir, rawan bencana, perbatasan, dan masyarakat terdampak pembangunan ini, pada tahun ini mendapat penambahan kuota hingga 100 ribu peserta.
BACA JUGA: Menhub: PM 108 Tahun 2017 Memang ada Masalah
Setelah pada 2017 lalu DPM diikuti oleh sebanyak 52.427 peserta, melebihi kuota awal sebanyak 48.334 peserta.
Kepala BPSDMP, Djoko Sasono melihat antusiasme masyarakat terhadap program DPM ini. Karena itu, dia optimistis kuota 100 ribu peserta pada 2018 bisa tercapai.
BACA JUGA: Undang Swasta Berinvestasi di Perhubungan tidak Mudah
“Melihat antusiasme masyarakat untuk mengikuti diklat pemberdayaan, kami optimistis target tersebut bisa dicapai," ujar Djoko.
Djoko mengungkapkan, antusiasme masyarakat terhadap kegiatan DPM ini juga terlihat dari permintaan masyarakat yang ingin mengikuti diklat ini.
BACA JUGA: Kemenhub Bakal Ubah Sistem Tol Laut Berbasis Kontainer
“Kemarin kami menerima surat dari Paguyuban Nelayan Lancar, mereka mengirimkan permohonan pelaksanaan diklat BST bagi 1.000 nelayan di kota Tegal," tutur Djoko.
Program Diklat Pemberdayaan Masyarakat tambah Djoko, merupakan upaya BPSDMP untuk memberdayakan masyarakat yang berpotensi namun belum mempunyai kesempatan secara ekonomi.
“Kami berharap melalu diklat ini bisa meningkatkan kompetensi masyarakat, karena banyak masyarakat yang sebenarnya memiliki minat dan potensi di bidang transportasi, namun belum memiliki kesempatan secara ekonomi," tambah Djoko.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenhub Gelar Rapat Koordinasi Persiapan Mudik Lebaran 2018
Redaktur & Reporter : Yessy