Satu Juta Penduduk Indonesia Ber-KTP Ganda

Selasa, 29 September 2015 – 18:58 WIB
e-KTP. Ilustrasi.dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan, data penduduk yang valid sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Termasuk untuk menjamin hak pilih masyarakat dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2015.

Karena itu Kemendagri lewat Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, kata Tjahjo, setiap saat memerbaharui data kependudukan. Karena setiap hari pasti ada perubahan. Baik karena kematian, perubahan status dari PNS menjadi pensiunan, pindah domisili dan sejumlah hal lainnya.

BACA JUGA: Setahun Hanya Satu Warga Kabupaten yang Meninggal?

"Untuk data kependudukan (bagi kepentingan Pilkada,red) tidak ada masalah. Data itu bisa fix dan valid. Hanya kadang-kadang Pemda itu malas. Masa yang meninggal hanya satu orang," ujar Tjahjo, Selasa (29/9).

Karena itu Tjahjo mendorong pemerintah daerah dapat lebih tertib dalam melaporkan perubahan kependudukan yang terjadi di daerahnya setiap saat.

BACA JUGA: SAH..., MK Putuskan Calon Tunggal Tetap Bisa Mengikuti Pilkada

"Di India itu ‎pemilunya diikuti satu miliar penduduk lebih. Tapi errornya hanya 0,2 persen. Jadi yang penting data kependudukan akurat," ujarnya.

Sementara itu ditanya terkait adanya penduduk yang memiliki KTP ganda, Tjahjo mengakui sampai saat ini jumlahnya telah berkurang jauh. Namun masih terdapat sekitar satu juta data ganda.

BACA JUGA: Baru 33 Persen Penduduk Usia 0-18 Tahun Miliki Akte Kelahiran

"‎KTP tinggal satu juta yang data ganda. Ini akan kita cut (pangkas,red). Anda kan tahu selama ini banyak penduduk Indonesia memiliki KTP ganda. Saya dulu punya dua KTP. Nah dengan KTP elektronik, maka otomatis batal. Yang satu juta akan terus diupdate. Target 2016 total sudah selesai," ujarnya.

Tjahjo juga menargetkan dua tahun ke depan semua penduduk Indonesia sudah memiliki akta kelahiran.

"‎Kalau sudah dilakukan perbankan akan aman, kepolisian aman, asuransi aman, kartu sehat, kartu imigrasi akan aman. Tidak mungkin anda wartawan merangkap di dua meja, walaupun di dua media pakai nama alias, tetapi dari sidik jari akan ketahuan," ujar Tjahjo. (gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Yuddy Sarankan Honorer K2 Lobi Pemda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler