jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah tokoh Aceh yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Aceh Serantau (GEMAS) memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno.
Deklarasi pernyataan dukungan disampaikan di Seknas Prabowo-Sandi Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat.
BACA JUGA: Ini Seruan untuk Honorer K2 Pendukung Prabowo - Sandi
BACA JUGA : Elektabilitas Jokowi - Ma'ruf Menurun, Prabowo - Sandi Menanjak
Para tokoh Aceh yang hadir antara lain Prof. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin, MA, akademisi, dan mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kemudian, Tengku Ansufri Idrus Sambo (Ustaz Sambo), Sekjen Forum Musyawarah Majelis Bangsa Indonesia dan Penasehat DPP FPI Habib Mushis Ahmad Alatas, pakar ekonomi dan pakar Islam kontemporer Dr. Hilmi Bakar, mantan Panglima Iskandar Muda dan Danjen Kopassus Mayjend (Purn) TNI Soenarko, serta akademisi DR. TB. Massa Djafar.
“Satu juta warga Aceh yang berada di Jabodetabek siap memenangkan pasangan Prabowo-Sandi pada Pilpres 17 April 2019. Di luar negeri, di Malaysia, New York, Timur Tengah dan negara lain, kami siap galang untuk memenangkan Prabowo-Sandi,” ujar Ketua Umum Gemas Tengku Sanusi Maulana, di Jakarta, Rabu (20/3).
Tengku Maulana mengatakan, ketika masyarakat Aceh sudah menyatakan sikap berarti negara dalam keadaan memprihatinkan. Perbaikan kondisi negara hanya dimungkinkan jika Prabowo-Sandi memimpin Indonesia.
BACA JUGA: Emak - emak Pendukung Prabowo Diduga Dilecehkan Oknum Panwascam
BACA JUGA : Kerabat Prabowo Disebut Bobol ATM, Siapa Ramyadjie Priambodo Sebenarnya?
Gemas mengakui perjalanan Indonesia dalam usia 70 tahun banyak kemajuan yang sudah dicapai. Tapi dibandingkan dengan kemajuan yang telah dicapai negara-negara dunia ketiga, seperti Korea Selatan, Malaysia, Singapura dan Thailand, belum sebanding. Apalagi kekayaan sumber daya alam Nusantara sangat melimpah.
Gemas kemudian meminta Prabowo-Sandi memerhatikan beberapa hal yang dinilai penting untuk dilaksanakan. Antara lain, tidak memojokkan, mempertentangkan Islam dan negara serta menempatkan ulama sebagai rujukan dalam kebijakan pembangunan nasional.
"Politik akomodasi dan adopsi nilai-nilai syariah Islam dalam pelembagaan dan program pembangunan penting dimaknai dari kacamata positif, berkeadilan dengan sasaran penguatan fondasi sosial, ekonomi dan budaya sebagai basis nilai integrasi nasional," kata Tengku Maulana.
BACA JUGA : Dana Desa Selalu Diklaim Keberhasilan Jokowi, Anak Buah Prabowo Geram Sekali
BACA JUGA: TKN Sarankan Ada Tukang Usir dalam Debat Putaran Ketiga
Mereka juga meminta Prabowo-Sandi secara kontinu dan konsisten menjadikan UU Pemerintah Aceh sebagai modal bangsa merawat integrasi nasional, bukan sebaliknya secara sistematik memperlemah implementasi UU Pemerintah Aceh.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persaudaraan Alumni 212 Dukung PAN di Pemilu 2019
Redaktur & Reporter : Ken Girsang