jpnn.com, LAMPUNG TIMUR - Satu keluarga di Lampung Timur (Lamtim) terkapar usai menenggak racun di rumah mereka di Kecamatan Sekampung Timur, Lampung, Selasa (5/1).
Para korban adalah berinisial TH, 35, dan dua anaknya IH, 10, serta HS berusia 2 tahun 5 bulan.
BACA JUGA: Gadis 16 Tahun Aniaya Mahasiswi di Tempat Hiburan Malam, Berawal Cekcok di Toilet
Kini ketiganya menjalani perawatan intensif di ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Sukadana.
Peristiwa nahas tersebut pertama kali diketahui orang tua TH, Yadi Utomo, 62.
BACA JUGA: Tim Pimpinan AKP Willy Gerak Cepat, Riki Umbara Akhirnya Diringkus, Tepuk Tangan
Saat ditemui di RSUD Sukadana, Yadi Utomo menuturkan, ketika itu dirnya baru pulang dari sawah dan mendengar teriakan dari rumah TH yang berada di depan rumahnya.
Saat memasuki rumah putranya, Yadi terkejut ketika melihat TH dan dua cucunya tergeletak di lantai ruang tamu dengan kondisi mulut berbusa.
BACA JUGA: Mesin ATM di Minimarket Dibobol dengan Las, Perampok Gondol Sejumlah Uang Tunai
Melihat hal itu, Yadi langsung berteriak meminta bantuan warga sekitar. Warga langsung berdatangan dan membawa TH dan dua anaknya ke Puskesmas Sekampung.
Karena kondisinya kritis, TH dan dua anaknya kemudian dibawa ke RSUD Sukadana. Hingga pukul, 14.30, kondisi IH mulai sadar. Sementara, HS dan TH masih kritis.
Yadi Utomo mengaku tidak mengetahui penyebab anak dan cucunya menenggak racun. Yadi juga belum mengetahui, cairan apa yang diminum anak dan dua cucunya.
“Saat saya datang, mereka sudah tergeletak di lantai,” jelas Yadi.
Terpisah Kasat Reskrim AKP Faria Arista membenarkan kejadian itu.
Menurut penyelidikan sementara, TH diduga nekat menenggak racun lantaran dipicu cemburu terhadap sang istri yang bekerja sebagai TKI.
TH juga diduga telah memaksa dua anaknya lebih dulu menenggak racun. Setelah itu, baru TH yang minum racun.
BACA JUGA: Rumah Boby Surya Digeledah Polisi, Senjata Api Rakitan Ditemukan di Dalam Kamar
“Mengenai motif dan jenis racun yang digunakan masih dalam penyelidikan kami,” terang AKP Faria Arista. (wid/wdi/radarlampung)
Redaktur & Reporter : Budi