Satu Lagi, Patung Putra Sang Fajar Hadir di Blitar

Selasa, 06 Juni 2017 – 15:25 WIB
PUTRA SANG FAJAR: Patung terbaru Bung Karno di Kota Blitar, Jawa Timur yang diresmikan Selasa (6/6) atau bertepatan dengan tanggal kelahirannya. Foto: dokumen DPP PDIP

jpnn.com, BLITAR - Satu lagi sebuah patung Bung Karno berdiri di Kota Blitar, Jawa Timur. Patung itu diresmikan hari ini (6/6) atau bertepatan dengan hari lahir Proklamator RI tersebut.

Ada ribuan orang yang menyaksikan peresmian patung Bung Karno. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri beserta sekretaris jenderalnya, Hasto Kristiyanto hadir pada peresmian itu.

BACA JUGA: Ini Hutang Budi Bung Karno pada Pelacur

Ada pula para kader PDIP yang terdiri dari pengurus DPD dan DPC yang menyaksikan langsung peresmian patung di Simpang Herlangga yang menjadi pertemuan Jalan Supriyadi dan Jalan Imam Bonjol itu. Patung itu kini menjadi penanda sebelum masuk Kota Blitar.

Wali Kota Blitar Sumanhudi Anwar menuturkan, patung Bung Karno terbaru yang menghiasi kotanya itu dibangun selama delapan bulan oleh seniman dari Yogyakarta. Patung setinggi sembilan meter itu berbahan perunggu seberat lima ton.

BACA JUGA: Beginilah Kekaguman Kiai Said pada Bung Karno

“Terletak di pintu masuk Blitar menghadap ke timur, itu sesuai dengan sebutan Putra Sang Fajar,” ujarnya dalam persemian patung kelima Bung Karno di Blitas.

Menurutnya, Blitar sudah melekat dengan Bung Karno. “Semua PNS di Kota Blitar pakai pin Bung Karno,” sebutnya.

BACA JUGA: PDIP Gelar HUT Bung Karno di Blitar, Pedagang Kecil Ketiban Rezeki

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (berbaju putih) bersama Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar (kiri) dalam peresmian patung kelima Bung Karno di Blitar, Selasa (6/6). Foto: dokumentasi DPP PDIP

Peresmian ditandai dengan penandatanganan plakat dan pengguntingan pita oleh Megawati. Selanjutnya, selubung yang menutupi patung Bung Karno pun terlepas.

Megawati dalam sambutannya mengatakan, Bung Karno yang begitu dipuja karena memerdekakan Indonesia, ternyata dipaksa lengser melalui peristiwa yang kelam. Selanjutnya, ada upaya desoekarnoisasi untuk menyingkirkan pengaruh dan pengikut Soekarno.

“Bangsa ini dibuat untuk tidak menghargai pahlawan dan proklamatornya,” tuturnya mengenang.

Lebih lanjut dia mengatakan, berbagai negara maju selalu mempunyai bapak bangsa. Namun, hal itu seolah tak terjadi di Indonesia.

Megawati yang juga Putri Bung Karno pun menganggap hal itu sebagai hal keterlaluan. "Saya merasa kebangetan ya tapi ben waelah," ujarnya.

Namun, Presiden RI Kelima itu selalu meyakini kebenaran akan selalu muncul. Bahkan, berbagai hal tentang Bung Karno kini dicari oleh berbagai pihak di dalam dan luar negeri.

"Sampai akhirnya ada adagium kebenaran itu akan muncul, tidak bisa diselewengkan. Tinggal kapan munculnya," sambungnya.

Karenanya Megawati mengapresiasi langkah-langkah untuk menghormati Bung Karno. Sebab, hal itu juga sebagai bagian untuk mengetahui sejarah perjalanan bangsa.

“Jadi saya berterima kasih dengan geliat pengakuan dan penghormatan pada prokalamator pendiri bangsa ini. Geliat itu sudah terlihat di banyak daerah,” tegasnya.

Namun, Megawati juga berpesan bahwa ada hal yang lebih penting. Yakni menguatkan pendidikan Pancasila. “Pancasila harus masuk dalam kurikulum pendidikan kita biar semua mengerti, bukan asal ngomong,” tegasnya.(ysa/rmo/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingat, Menghina Pancasila Berarti Menista Ijtihad Ulama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler