Satu Pintu, Polda Metro Jaya Ogah Bicara soal Insiden di Rumah Ferdy Sambo

Jumat, 22 Juli 2022 – 19:53 WIB
Kombes Endra Zulpan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya mengambil alih pengungkapan kasus kematian Novriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dari Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel).

Namun, Polda Metro Jaya tidak akan memublikasikan kabar terbaru tentang perkembangan pengusutan kasus kematian polisi di rumah Irjen Ferdy Sambo itu.

BACA JUGA: Irjen Napoleon Bonaparte: Siapa pun yang terlibat Harus Bersikap Kesatria

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, publikasi informasi soal kasus itu hanya di Mabes Polri.

"Terkait dengan update penanganan kasus Brigadir J, nanti penyampaiannya dari satu pintu, yaitu di Mabes Polri," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Kamis (21/7).

BACA JUGA: Jenderal Andika: Ini Ada Korban Tewas, Jangan Main-Main

Namun, perwira menengah kepolisian itu mengaku akan mendampingi Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam setiap jumpa pers kasus yang sedang jadi sorotan publik tersebut.

“Saya juga akan mendampingi Kadiv Humas di Mabes Polri saat menyampaikan ke media. Jadi, nanti akan disampaikan dari Mabes Polri," ujar Zulpan.

BACA JUGA: Kapolri Menonaktifkan Brigjen Hendra dan Kombes Budhi, Bang Edi Merespons, Begini Kalimatnya

Apa alasan Polri menyampaikan informasi soal perkembangan penanganan kasus itu melalui satu pintu?

Zulpan beralasan pengusutan kasus itu juga melibatkan pihak di luar Polda Metro Jaya.

"Ini, kan, semuanya dilibatkan," katanya.

Sebelumnya, pengusutan insiden berdarah di rumah Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, itu dilakukan oleh Polres Metro Jaksel.

Seiring perkembangan kasus itu, penanganannya ditarik dari Polres Jaksel ke Polda Metro Jaya.

Irjen Dedi Prasetyo menyatakan pelimpahan penanganan kasus itu dari Polres Jaksel ke Polda Metro Jaya merupakan bentuk komitmen pimpinan Polri untuk mengungkap perkara tersebut secara transparan.

Oleh karena itu, pengusutan kasus tersebut dilakukan melalui scientific crime investigation (SCI) yang melibatkan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) dan Indonesia Automatic Fingerprint Identifiaction System (Inafis).

“Biar cepat terungkap secara terang benderang berdasarkan SCI,” kata Dedi kepada JPNN.com. (mcr18/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mercurius Thomos Mone

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler