BACA JUGA: Kasus Balita Rawan Gizi Masih Hantui Seruyan
Akibatnya, satu per satu siswa sekolah kejuruan itu jatuh sakit da dirawat sejak beberapa hari laluBACA JUGA: Kualitas Udara Sudah Tak Sehat
Rata-rata puluhan siswa itu mengalami gejala yang sama, mata kuning, kulit kuning dan tubuh terasa lemas
BACA JUGA: Ambisi JFW jadikan Jakarta Pusat Mode Asia
Pasalnya, 68 siswa yang terdiri dari 7 keals itu mengalami gejala sakit yang samaMereka satu per satu jatuh sakit dengan gejala yang sama.Namun, setelah dilakukan pemeriksaan, hanya 30 siswa yang positif terserang hepatitis A”Rata-rata siswa yang sakit mengalami gejala yang sama mata kuning dan tubuh lemas berhari-hari,” ujar kepada INDOPOS (JPNN grup)Dia juga mengaku, penyebab penyebaran penyakit Hepatitis A ini belum diketahui pihak sekolah
Namun, kata guru yang akrab disapa Saodah ini, pihaknya sudah melaporkan kasus dugaan merebaknya virus hepatitis A itu kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota DepokMereka telah melakukan pemeriksaan”Kami masih menunggu laporan dari Dinkes Kota Depok terkait pemeriksaan yang dilakukan di sekolah,” ungkapnya juga
Deni Novian, salah satu siswa yang positif mengidap hepatitis A hingga kini masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Bhakti YudhaSiswa kelas X SMK Negeri 2 Kota Depok itu mengatakan mengalami gejala lemas dan mata serta kulit kuning setelah meminum air kemasan yang dijual di kantin sekolah negeri itu dua minggu laluHingga kini, Deni terbaring di kelas III, RS Bhakti Yudha.
Sementara itu, Sekretaris Dinkes Kota Depok, Ani Rubiani mengatakan munculnya virus hepatitis A yang menyerang satu sekolah sudah diterimanya sejak Minggu (24/10) laluLaporan itu dia terima dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Kecamatan SawanganTerkait laporan itu, sehari kemudian dilakukan pemeriksaan di SMK Negeri 2 Kota Depok.
”Kami juga sudah lakukan pendataanTernyata benar, banyak siswa dalam beberapa kelas yang mengidap hepatitis AItu juga berdasarkan pemeriksaan laboratorium,” terangnya kepada INDOPOS (JPNN grup) kemarinSaat ini, kata Ani juga, guna menangkal penyebaran penyakit yang ditularkan melalui makanan dan minuman itu, maka SMK Negeri 2 Kota Depok diliburkan selama sepekan
Tindakan meliburkan satu sekolah itu lantaran Dinkes Kota Depok menganggap peristiwa yang terjadi masuk kategori kejadian luar biasa (KLB)Apalagi, pihak sekolah tidak mau mengambil resiko apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap siswanya”Saat ini masih ada 9 siswa dirawatTapi saya tidak tahu kelas berapa mereka,” cetusnya juga.
Hingga saat ini, tim dari Dinkes Kota Depok masih mencari sumber penyebaran penyakit yang menyerang hati tersebutTim Dinkes Kota Depok masih melakukan investigasi”Kami juga sudah memeriksa air sekolah, makanan yang dijual di sekolah dan warung-warung yang ada di sekitar sekolah tapi belum ada yang positif,” cetusnya lagiWalau begitu, Ani menduga penyebaran penyakit dari alat makan dan minum
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan, Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Depok Siti Khairiyah mengatakan kalau dugaan penyebaran virus hepatitis A yang menyerang puluhan siswa SMK Negeri 2 Depok dari jajanan warung yang dijual di sekitar sekolah”Saya sudah mendapatkan laporan merebaknya virus hepatitis A di SMK Negeri 2 Depok sejak Selasa (18/10) lalu,” terangnya saat dihubungi kemarin
Ternyarta, terang dia juga, selain siswa ada juga pula guru yang positif terserang virus hepatitis AGuru itu saat ini masih dirawat”Dari 68 siswa yang diperiksa, 30 diantaranya dinyatakan positif terkena hepatitis AAda sebagian yang dirawat tapi ada juga yang rawat jalan,” ungkapnya lagiPuluhan siswa itu dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok dan RS Bhakti Yudha
Terpisah, Pengamat Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Bambang Wispriyono mengakui kalau gejala yang dialami puluhan siswa SMK Negeri 2 Depok diduga disebabkan virusNamun, dia tidak yakin kalau para siswa itu terjangkit virus hepatitis APasalnya, masa inkubasi penyakit ini selama tiga bulan.
”Gejala mata kuning, tubuh lemah, belum tentu positif (hepatitis A, Red). Harus ada hasil tes laboratorium,” terangnya.
Karena itu dia meminta semua siswa yang pernah mengalami gejala mata dan tubuh kuning serta lemas mengikuti pemeriksaan lanjutan dan menyeluruh”Pemeriksaan ini guna memastikan langkah selanjutnya untuk menangani dampak penyakit ini,” cetusnya(dny)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daging Melimpah, Hati-hati Sakit Pencernaan
Redaktur : Tim Redaksi