TIMIKA -- Perang antara kedua buku di Kwamki Lama kembali berkecamuk, kemarin (14/5)Kali ini, perang antara kubu atas dan bawah itu memakan korban seorang warga, Nelius Tabuni (32)
BACA JUGA: TKI Diperas Petugas Bea Cukai
Warga dari kelompok bawah ini ditemukan meninggal dunia dengan delapan anak panah menancap di sekujur tubuhnyaBACA JUGA: Ribuan Batang Kayu Gagal Diselundupkan ke Singapura
Karena kritis, korban kemudian dilarikan ke RSMM.Nelius yang berprofesi sebagai penambang pasir ini ditemukan warga di Mile 29, Kawasan PT
BACA JUGA: Kerjakan Proyek, Anak Bupati Diperiksa Polisi
FI), sekitar pukul 10.00 WIT, Jumat kemarinMeninggalnya Nelius ini membuat warga dari kelompok bawah naik pitamSekitar pukul 11.00 WIT, sekitar 100 orang warga kemudian menuju lokasi korban ditemukanDi saat bersamaan, kedua kelompok saling bertemu, sehingga perang kembali terjadiAkibat kejadian itu, aktivitas Lalulintas kendaraan PTFI dari Timika menuju Tembaga Pura dan sebaliknya sempat terhenti.Dalam insiden itu, empat warga dari kedua kubu juga dilaporkan menderita luka panahDari kelompok bawah sesuai dengan data yang dihimpun Radar Timika di lapangan menyebutkan, Nakum Dam (luka panah di tangan kanan), Soni Wenda (Luka panah di bagian kepala)Semenatara dari kelompok atas yakni, Karel Balino (luka panah di bahu kiri) dan Karel Mom (luka panah di Selengkangan kiri).
Jenasah Nelius sekitar pukul 15.30 WIT, setelah dievakuasi oleh warga dibantu polisi, dibawa ke Kwamki Lama untuk dikremasi secara adat, yakni dengan cara dibakarKapolres Mimika AKBP MochSagi, Wakapolres Mimika, Kompol Erick Kadir Sully, SIK, Kaden Brimob Den B Mimika, Kompol Kapolsek Mimika Baru AKP Lang Gia, Kasat Samapta AKP Ahmad Fauzan turut hadir menyaksikan prosesi pembakaran yang berlangsung
Seperti yang sudah kerap disampaikan, kali ini kembali Kapolres menghimbau agar kepala Kampung serta tokoh-tokoh untuk mendinginkan suasana dan dapat menahan diriTak lupa, dia menyampaikan ucapan turut berduka cita atas meninggalnya Tenius Tabuni"Kami harap ini adalah hari terakhir atas terjadinya korban meninggal duniaBeberapa saat yang lalu kita semua sudah sepakat patah panah dan panah dua ekor babiSehingga dengan prosesi tersebut kami harap bisa melepaskan asa dendam yang ada di dalam diri bapak ibu sekalian,” ujar Kapolres.
Kepada warga kelompok atas, Kapolres juga minta agar perang segera dihentikanInformasi terakhir yang dihimpun Radar Timika, sekitar pukuk 16.50 WIT, Kapolres Mimika dan jajarannya mengadakan pertemuan dengan perwakilan kedua kelompokSempat terjadi keributan, karena salah satu oknum warga dari kelompok bawah melepas panah ke masa kelompok atasUntuk mengantisipasi perang susulan, polisi kembali disiagakan.Kapolres mengaku sudah koordinasi dengan Wakil Bupati(lrk/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perang Suku Lagi, Delapan Warga Kena Panah
Redaktur : Tim Redaksi