Satwa KBS Paling Sehat Banyak Ditukar

Kamis, 20 Maret 2014 – 01:44 WIB

jpnn.com - SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali menegaskan sikapnya terkait perjanjian pertukaran satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) dengan enam lembaga lain. Menurut dia, satwa yang terkirim ke sejumlah lembaga tersebut justru yang paling sehat dan produktif.

''Kalau Anda tanya apa sikap saya? Saya paling kecewa. Kecewa sekali rasanya, kok bisa begini," ujar Risma.

BACA JUGA: 200 Ribu Rumah Belum Ber-IMB

Dia mengaku sudah melihat semua dokumen hewan yang terkirim ke enam lembaga itu. Menurut dia, sebagian besar satwa tersebut adalah satwa yang sehat dan berpotensi dikembangbiakkan.

Pernyataan Risma itu memang benar. Sebab, satwa yang dikirim ke enam kebun binatang, yakni Taman Hewan Pematang Siantar (THPS), Sumatera Utara; Mirah Fantasia, Banyuwangi; Lembah Hijau, Lampung; Jatim Park, Batu; Maharani Zoo dan Goa Lamongan; serta Taman Safari II Prigen, Pasuruan; umumnya berkondisi fit.

BACA JUGA: Damkar Hibah Jepang Karatan

Bahkan, sebagian besar satwa tersebut berjenis kelamin betina. Dalam ranah konservasi, satwa betina paling berharga jika dibandingkan dengan jantan. Sebab, hewan betina bisa dimanfaatkan untuk kepentingan penangkaran.

Karena itu, kata Risma, pertukaran satwa yang merugikan KBS tersebut tidak boleh terulang lagi. Sebab, banyak perjanjian pertukaran satwa itu yang tidak benar.

BACA JUGA: Minta Camat Tegur Kades yang Ikut Kampanye Caleg

Dengan terungkapnya kondisi satwa KBS di tempat pertukaran tersebut, Risma mengaku akan menghentikan semua hal terkait pertukaran satwa dengan pihak lain. Pemkot akan memprioritaskan perbaikan kesejahteraan satwa KBS (animal welfare). "Karenanya harus stop. Biarkan masalah hukum terkait perjanjian itu kelar dulu," ungkapnya.

Bila semua masalah sudah selesai, pihaknya akan menentukan langkah selanjutnya. Mengisi koleksi KBS bisa dilakukan dengan beragam cara. Karena nama besar KBS, pihaknya tidak akan kesulitan mendapat bantuan dari berbagai pihak. Saat ini tawaran bantuan untuk KBS datang silih berganti, bahkan ada juga yang datang luar negeri. "Ada yang dari Amerika Serikat. Mereka sanggup kirim pakar untuk bantu kami. Bahkan, Universitas Indonesia (UI) juga sudah kontak bantu kami," ungkapnya.

Dia yakin, bila membuka diri, perhatian dari pihak lain akan terus membeludak. Dia berharap dengan fakta buruknya nasib satwa KBS di tempat pertukaran, sorotan negatif tidak terus-menerus diarahkan ke KBS. "Coba lihat bagaimana kebun binatang-kebun binatang itu. Masak kami terus jadi objek sorotan," terangnya.

Sebagaimana diberitakan, kondisi satwa KBS yang dikirimkan ke kebun binatang lain ternyata tidak lebih sejahtera. Orang utan yang selama di KBS berada di kandang terbuka di kebun binatang baru tersekap dalam kerangkeng besi. Gajah yang seharusnya bisa exercise malah dirantai dan tidak bisa banyak bergerak. Pemkot tengah mengkaji untuk meminta kembali satwa tersebut dari tempat pertukaran. (git/eko/c6/c7/nw)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Setahun, 30 PNS Pemkot Dipecat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler