Saya Senang, Aremania Senang

Selasa, 05 April 2016 – 17:45 WIB
Milomir Seslija. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - KEDATANGAN Milomir Seslija ke Arema Cronus sebelumnya tak pernah di‎prediksi bakal memberikan gelar. Malah, banyak pihak mengira pelatih asal Bosnia-Herzegovina tersebut bakal tak lama bersama Singo Edan.

Pelatih Arema tersukses, adalah Robert Rene Albert, yang mampu mengantarkan Arema Cronus menjadi juara ISL , pada era 2009-2010.  Setelah itu, Arema hanya menjadi tim papan atas kompetisi, tapi selalu sulit untuk juara.

BACA JUGA: Lapas Makin Panas

Kini, Arema meretas jalan panjang untuk bisa menjadi penguasa kompetisi. Mereka melakukan perekrutan pelatih asing dan menambah amunisi lokal. Selain itu, perubahan materi pemain asing pun dilakukan untuk menjadi Arema juara.

Memang, sempat ada polemik karena Milo sebelumnya sudah pernah menangani Arema Indonesia, tapi dia hanya bertahan lima bulan di klub yang tampil di IPL tersebut.

BACA JUGA: Bisnis Angkutan Berbasis Online Menggiurkan, Asal...

Namun, kini Milo memperkuat tim Arema yang tampil di ISL. Di bawah kepemilikan grup Bakrie, bukan Arema IPL . Kepercayaan awal dijawab, saat Singo Edan berhasil menjadi juara Bali Island Cup, Februari lalu.

Kemudian, Milo kembali menancapkan namanya di hati Aremania dengan menjadi juara turnamen pra musim ISC, Piala Bhayangkara‎, pada Minggu (3/4) lalu di Jakarta. 

BACA JUGA: Arogan, Pacar Kita Kabur

Nyanyian nama Milo pun semakin menggema di Stadion. Terlebih, Milo juga memiliki kebiasaan unik yang membuat Aremania merasa dekat. Dia kerap menyapa penonton secara tersendiri, ketika laga usai. 

Bagaimana target ke depan Milo? Berikut petikan wawancara wartawan JPNN Muhammad Amjad dalam dua kesempatan berbeda dengan pelatih yang ‎pernah membawa Sabah FA, klub Malaysia menjadi juara.

Melihat pencapaian saat ini, apakah ini sudah membuat Anda puas?

Ya... untuk gelar ini membuat saya senang, membuat tim senang, membuat Aremania senang. Tapi, saya pikir ini masih awal karena ada jalan panjang ke depan. Masih banyak yang harus dilakukan karena target Arema bukan di sini.

Apa yang membuat Arema bisa tampil seperti ini, konsisten dari awal turnamen sampai akhirnya di final juga tampil konsisten?

Pemain memang memiliki kualitas. Mereka adalah pemain terbaik, tim terbaik di Indonesia. Tapi itu tak boleh terus dibawa dalam permainan. Mereka tidak boleh merasa di atas lawan lain sampai berlebihan. Itu jadi beban buat mereka.

Jadi apa yang Anda tanamkan, sehingga pemain ada di level ini?

Saya dari awal di sini, dalam setiap turnamen selalu mengatakan bahwa kita tidak diunggulkan. Arema harus menghilangkan favorit juara, harus menghilangkan perasaan bahwa di atas. Ya, saya bilang ke pemain, bahwa kita tanpa target. Agar pemain bisa bermain dengan nothing to lose. Mereka main tanpa beban, jadi permainan terbaiknya keluar.

Selanjutnya bagaimana target dari Anda?

Semua tahu, kondisi‎ sepakbola Indonesia belum pasti. Tapi saya dengar kompetisi akan segera berjalan. Itu harapan semuanya. Selanjutnya kami harus berjuang di kompetisi itu.

Sebelum meraih semua ini‎, apakah Anda pernah berpikir akan mencapai semua ini?

Apa yang diraih selalu diimpikan. Itu menjadi impian yang harus didapatkan. Tapi, ada hal lain yang sebenarnya membuat saya dan tim terpacu untuk membuktikan kepada mereka yang meragukan tim ini.

Apa itu coach?

Dua bulan lalu, saat awal-awal kedatangan di Arema, ada yang berbicara kalau saya tak akan lama di Arema. Banyak yang meragukan. Saya tidak bisa memberikan jawaban, tapi hasil ini bisa memberikan sedikit jawaban keseriusan saya di Arema. Saya ingin membuat Aremania bahagia.

Untuk Arema, hal positif apa yang bisa ditunjukkan?

Sebelum ini banyak  ‎yang komplain, bahwa Arema kalau di kandang selalu bagus, tapi di luar tidak. Tapi itu Kritik yang baik, anak-anak termotivasi bermain lebih baik. Mereka survive dengan kritikan itu, tapi mental mereka akhirnya jadi semakin baik. Tapi saya ingatkan, pemain tidak boleh mudah puas.

Apakah Arema sudah siap main di kompetisi ISC, dengan materi yang ada ini bisakah bersaing?

Kalau disebut kurang, Arema memang masih kurang saat ini. Kami butuh setidaknya tiga sampai empat pemain lokal yang bagus, untuk memperkuat tim kami. 

Apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan performa?

Saya belum ingin berpikir ke sana. Saya ‎ingin pemain menikmati hasil kerja keras mereka. Saat ini kami akan liburkan pemain terlebih dulu, karena mereka butuh berkumpul dengan keluarga. Yang pasti, kami akan segera menyiapkan program menuju kompetisi. (dkk/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Takut Terapi Hyperbaric


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler