SB Serukan Pemerintah Jujur

Soal Krisis Tidak Usah Ditutup-tutupi

Kamis, 27 November 2008 – 18:50 WIB
JAKARTA  - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Soetrisno Bachir (SB) menyerukan masyarakat, khususnya keluarga besar PAN, untuk lebih memprioritaskan konsumsi produk dalam negeriTindakan itu dilakukan sebagai salah satu upaya mengurangi dampak buruk dari krisis global finansial yang kini tengah melanda di hampir seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia.

"Keadaan krisis ini tidak perlu ditutup-tutupi

BACA JUGA: Dana Kehormatan Veteran Segera Cair

Kita tidak dapat berpura-pura, seolah-olah tak terjadi apa-apa
Sebaliknya pemerintah harus memberi tahu seluruh rakyat bahwa krisis ini memang ada dan terjadi dan semua pihak harus mengatasinya," kata SB dalam jumpa pers di Rumah PAN, Jakarta, Kamis (27/11).
Menurut SB tidak ada unsur apa pun dalam ajakan tersebut, melainkan murni atas dasar keprihatinan terhadap kondisi ekonomi saat ini

BACA JUGA: PPP Mulai Lirik Sultan HB X

Dorongan untuk menggunakan produk dalam negeri ini, lanjut SB, perlu dilakukan baik secara pribadi maupun pemerintah
Belanja pemerintah harus diprioritaskan pada barang-barang yang memiliki kandungan lokal tinggi, dan bukan produk-produk impor.

"Seruan ini bukan untuk kepentingan pribadi saya, juga bukan untuk kepentingan PAN semata

BACA JUGA: Bersikaplah Adil Terhadap Papua

Melainkan untuk kepentingan seluruh bangsa Indonesia," ujarnya.
SB meyakini  jika kebijakan itu diterapkan oleh pemerintah maka akan mampu mendorong peningkatan produksi dalam negeri, sehingga semakin kompetitif, baik dari segi kualitas maupun hargaUpaya lain yang dapat mendukung peningkatan produk dalam negeri adalah pengembangan pasar-pasar rakyat.

Dengan menjalankan pasar rakyat, lanjut SB, selain dapat menekan angka pengangguran, juga menumbuhkan kapasitas kewirausahaan masyarakat yang diperlukan bagi proses kebangkitan perekonomian di tanah air"Usaha nyata semacam itu tidak membebani, melainkan justru membantu negara dalam menguatkan perekonomianPasar rakyat dapat ditumbuhkan di tanah lapang, tempat siapapun bebas berdagang tanpa hambatan apapun, termasuk membebaskannya dari retribusi dan pajak, kata SB.

Selain menyerukan agar bangsa ini mengkonsumsi produk lokal, SB juga berencana untuk meninjau ulang promosi dirinya melalui pemasangan iklan di berbagai media elektronik."Krisis finansial ini juga telah berakibat hilangnya kekayaan saya triliunan rupiah dalam sekejapMungkin ini teguran dari Tuhan kepada saya agar tidak beriklan lagi," kata SB, memaknai krisis finansial yang saat ini terjadi.

Dia juga menghimbau agar para calon presiden menghentikan kegiatan iklannya di media televisi karena bangsa ini tengah menghadapi krisis yang sangat luar biasaDitempat yang sama, Anggota DPR dari Fraksi PAN Didik Rachbini menegaskan agar APBN 2009 lebih baik dioptimalkan untuk usaha kecil menengah (UKM).
"Upaya ke arah tersebut sudah dimulai oleh pemerintah melalui berbagai program seperti BLT, subsidi pupuk, kedelai dan lain-lainnya melalui penyaluran kredit sebuah bank pemerintah," kata Didik.

Walau kebijakan itu akan berakibat pada tingginya kredit macet, tapi sebagai tindakan antisipatif, menggelontorkan dana kepada UKM merupakan tindakan tepat untuk menggerakan ekonomi mikro dan menjaga daya beli masyarakat, imbuhnya"Saat ini, resiko kredit macet pada Bank BRI naik menjadi 5 persen dari sebelumnya hanya 0.1 persenTapi tak apa-apa karena secara riil masyarakat memegang uang," tegasnya(Fas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhirnya, Besan SBY Dibui Juga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler