SBY Bantah Capreskan Istri 2014

Rabu, 15 Juli 2009 – 08:54 WIB
SBY-ANI YUDHOYONO. Presiden SBY membantah rumors bahwa dirinya akan mencapreskan istrinya Any Yudhoyono pada pilpres 2014.
BOGOR - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) benar-benar terganggu oleh isu yang menyebutkan, dirinya telah menyiapkan istri, Ani Yudhoyono, sebagai capres pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014Capres yang diusung Koalisi Cikeas itu tadi malam mengadakan jumpa pers khusus yang disiarkan secara langsung sebuah stasiun televisi swasta untuk menyikapi rumor tersebut.

SBY saat jumpa pers menyatakan kaget terhadap isu yang menggelinding sejak beberapa hari tersebut

BACA JUGA: Flu Celeng Makin Bikin Geleng-Geleng

Presiden kelahiran Pacitan itu memastikan, setelah lima tahun pemerintahannya nanti, dirinya dan istri tidak akan duduk di pemerintahan dalam kapasitas apa pun
"Jika saya mendapat mandat lima tahun mendatang, bagi kami sekeluarga, itulah pengabdian terakhir kami," kata SBY kepada wartawan di rumah pribadinya di Puri Cikeas, Bogor, tadi malam (14/7)

BACA JUGA: Terkait Rebutan Lahan Pengamanan?

SBY tidak membuka kesempatan tanya jawab dalam jumpa pers itu

 
Menurut SBY, tidak ada niat dari keluarga untuk menjadikan istri bertarung dalam pilpres lima tahun mendatang

BACA JUGA: Lagi, Pujiono Digelandang Polisi

"Saya yakin akan lahir pemimpin-pemimpin baruSetelah kami nanti, banyak yang akan tampilKita beri ruang pemimpin baru untuk memegang estafet kepemimpinan selanjutnya," tuturnya.
 
SBY juga membantah telah menyiapkan putra bungsunya, Edhie Baskoro atau Ibas, sebagai pemimpin di Partai DemokratDia mengatakan, Partai Demokrat masih butuh pemimpin yang memiliki pengalaman panjang, pengetahuan luas, dan pengabdian yang cukup"Jelas tidak ada pemikiran mempersiapkan anak yang masih harus belajar, memimpin di partai yang memerlukan pengalaman panjang dan pengetahuan luas serta pengabdian yang cukup di partai itu," jelasnya.
 
Dia mengakui, keluarga memang berharap Ibas bisa muncul sebagai pemimpin di masa depan"Tapi, seseorang harus mengalami perjalanan panjang agar kepribadiannya siap, tidak mudah menyerah," ujarnyaSBY merasa perlu mengklarifikasi kabar miring tentang keluarganya"Klarifikasi ini penting karena bisa mengganggu pikiran kami sekeluarga," katanya.
 
Dalam jumpa pers tersebut, SBY juga berbicara soal isu penyusunan kabinet yang belakangan santer terdengarSBY mengakui hingga kemarin belum memulai menyusun kabinet untuk pemerintahan ke depanSusunan kabinet baru disusun di ujung masa transisi akhir Oktober nanti
"Saya pastikan, agar tidak menimbulkan pemahaman keliru, termasuk calon menteri A, B, C, belum ada sama sekali pemikiran, rencana, apalagi penggodokanIni pasti," jelas SBY.
 
Dia mengatakan, jika KPU menetapkannya sebagai presiden terpilih pada Juli atau awal Agustus, dirinya juga tidak akan serta-merta menyusun kabinetDia masih melanjutkan masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu yang lebih dari dua bulan lagi baru berakhir"Sehingga tidak serta merta langsung menyusun kabinet," tambahnya.
 
SBY mengakui, sebagaimana juga terjadi pada 2004, banyak muncul daftar kandidat menteri di masyarakatHal itu dipercaya sebagian kalangan sehingga saat susunan kabinet yang sebenarnya diumumkan, banyak muncul kekecewaanBahkan, ada pula nama-nama "calon menteri" yang merasa dipermalukan karena sudah telanjur beredar di publik"Saya punya pengalaman pahit 2004, tidak tahu-menahu, belakangan diprotes, seolah-olah saya mempermainkan seseorangSebab, dia sudah dibicarakan ke mana-mana menjadi menteri," katanya.
 
SBY juga mengharapkan semua pihak untuk tidak memercayai jika ada orang yang mengaku bisa memfasilitasi dan memperjuangkan menjadi menteriMenurut SBY, jasa-jasa politik semacam itu memang kadang dipercayaNamun, dia meyakinkan bahwa hanya dirinya dengan pertimbangan Wapres yang akan menyusun kabinet"Tidak ada broker, tidak ada makelar politik yang sanggup memperjuangkan atau memfasilitasi pencalonan seseorang menjadi anggota kabinet mendatang," jelasnya(sof/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Masih Buru KPK ?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler