SBY-Boediono Kuasai 20 Provinsi

Kamis, 09 Juli 2009 – 16:28 WIB

JAKARTA -- Pilpres kemungkinan besar tidak akan berlangsung dua putaranData yang dihimpun Komisi Pemilihan Umum (KPU) di pusat tabulasi nasional pilpres hingga Kamis (9/7) sore, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boedino mendapat suara di atas 50 persen di 20 provinsi

BACA JUGA: Parpol Islam Diserukan Islah

Artinya, sudah memenuhi syarat persebaran suara di minimal separoh jumlah provinsi yang ada di Indonesia.

Bahkan, di enam provinsi pasangan SBY-Boediono unggul telak dengan perolehan suara lebih dari 70 persen
Keenam provinsi itu adalah Nangroe Aceh Darussalam (92,58 persen), Sumut (75,51 persen), Sumbar (81,59 persen), Lampung (71,48 persen), DKI Jakarta (70,24 persen) dan Nusa Tenggara Barat (76,35 persen).

Hingga Kamis sore, suara yang sudah masuk ke KPU baru mencapai 18.715.908 suara

BACA JUGA: PDIP Siap Kembali Menjadi Oposisi

Pasangan Megawati-Prabowo mendapatkan 5.347.536 suara (28,57 persen), SBY-Boediono meraup 11.539.571 suara (61,66 persen), dan JK-Wiranto mendapat 1.828.801 suara atau 9,77 persen
Suara dari enam provinsi belum masuk yakni Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Dari data yang sudah masuk, pasangan JK-Win mampu mengalahkan SBY-Boediono di tiga provinsi

BACA JUGA: Mega-Pro Temukan Banyak Kecurangan

Di Sulawesi Tenggara (Sultra) JK-Win mendapat 82,3 persen, sedang SBY-Boed hanya mendapat 13,32 persenDi Gorontalo, yang merupakan daerah asal Ny Uga Wiranto, JYK-Win meraup 49,32 suara sedang SBY-Boed 44,23 persenSulawesi Barat juga mampu menunjukkan sebagai daerah basis Golkar, dimana JK-Win mendapat 49,65 persen, sementara SBY-Boed mendapat 45,66 persenSementara, Mega-Prabowo hanya unggul di dua provinsi yakni Bali dengan 50,87 persen dan NTT dengan 57,1 persen suara.

Meski tren suara SBY-Boed menguasai lebih separoh jumlah provinsi sulit bergeser, namun KPU tetap mempersiapkan pilpres dua putaran.Perhitungan cepat (quict count) yang dilakukan oleh lembaga survei juga tidak mempengaruhi KPUKemungkinan pilpres berlangsung dua putaran tetap dipersiapkan.

"Kami harus tetap mempersiapkan pilpres dua putaranKalau kami terpengaruh hasil quick count tapi ternyata dua putaran bagaimana?" ungkap Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary di gedung KPU, Jakarta, Kamis, (9/7)Ditegaskan, pihaknya juga akan tetap meminta tambahan dana untuk kebutuhan pembiayaan pilpres putaran kedua.

Seperti diketahui, sekretariat jenderal (setjen) KPU sudah mengajukan tambahan anggaran untuk pilpres putaran kedua sebesar Rp 1,4 triliunAnggaran diajukan ke DPR, untuk selanjutnya dibahas dan dimintakan persetujuan menteri keuanganDana yang diperlukan untuk pilpres putaran kedua sebesar Rp 4 triliun, yang akan digunakan untuk pengadaan logistik(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Presiden Quick Count


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler